TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Helmi Alamudi (51), terduga ISIS sempat mendatangi sebuah pesantren sebelum diamankan Densus 88 di depan Taman Mega Mendung, Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Rabu (25/3/2015) pagi.

Pesantren ini, menurut Satpam perumahan, Yurianto, berlokasi juga di Karang Besuki. Ia mengetahui hal tersebut karena mengikuti proses penangkapan Helmi oleh polisi-polisi yang berpakaian preman.

Yurianto menceritakan, Helmi tadi pagi pergi naik motor Honda Beat warna merah dari rumah ke sebuah pesantren, sekitar pukul 10.00.

Lokasi pesantren juga berlokasi di Kelurahan Karang Besuki, kira-kira 100 meter dari tempat tinggal Helmi sebelumnya.

Saat itu Helmi berangkat seorang diri. Tak lama, polisi berpakaian preman, yang sudah berjaga di pos petugas keamanan sejak lima bulan lalu, menguntit Helmi dari kejauhan.

Satu jam berikutnya, Helmi keluar dari pesantren itu. Tak lama, Helmi pun ditangkap saat melintasi Taman Mega Mendung.

Lokasi penangkapan ini berjarak puluhan meter saja dari tempat tinggal Helmi.

“Proses penangkapannya sekitar jam sebelas. Polisi langsung pergi setelah menangkap,” kata Yurianto.

Sepeda motor Helmi ketika itu juga turut dibawa polisi. Ia menambahkan, Helmi merupakan warga yang berdomisili di Perumahan Tinombala, Jalan Saputan, Karang Besuki, Sukun.

Di sini Helmi tinggal bersama istri dan ibu mertua sejak lima tahun lalu. Rumah itu dulunya merupakan rumah ayah mertua Helmi. “Orangnya (Helmi, red) jarang keluar rumah,” katanya.