8.415 Balita di Sleman Gagal Tumbuh
Ribuan balita di Kabupaten Sleman mengalami permasalahan asupan gizi.
Editor: Sugiyarto
Laporan reporter Tribun Jogja, Angga Purnama
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN – Ribuan balita di Kabupaten Sleman mengalami permasalahan asupan gizi. Hal ini menyebabkan anak-anak berumur di bawah lima tahun itu mengalami stunting atau tubuh pendek.
Kasie Gizi Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Widiharto mengatakan angka stunting di Sleman mencapai 12,8 persen dari 65.389 balita atau 8.415 balita pada tahun 2014.
Penyebab utamanya adalah kurangnya asupan protein pada masa pertumbuhan.
“Protein ini sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak, sehingga asupannya harus cukup,” paparnya saat ditemui Rabu (1/4/2015).
Angka stunting paling tinggi muncul di Minggir sebanyak 141 balita mengalami stunting. Angka tersebut diikuti Kecamatan Ngemplak 122 balita dan Kecamatan Moyudan 121 balita. Menurutnya permasalahan asupan gizi dan nutrisi biasanya dicirikan dengan panjang bayi lahir kurang dari 48 sentimeter dan berat badan kurang dari 2,5 kilogram. Bayi yang mengalami masalah asupan gizi ini terancam mengalami stunting.
“Permasalahan ini muncul bukan hanya pada saat balita masa pertumbuhan saja, namun juga pada saat kehamilan,” ungkapnya.
Widi menjelaskan pemantauan gejala stunting dilakukan oleh masing-masing posyandu di bawah koordinasi puskesmas setempat. Dalam pemantauan tersebut, warga juga diberikan penyuluhan agar permasalah gizi dapat teratasi.
“Penyuluhan dan pembinaan keluarga terus dilakukan, sehingga kesadaran masyarakat juga meningkat,” katanya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.