Anggota Dewan Marahi Rumah Sakit Telantarkan Pasien Tumor Mata
"Kalau sudah tahu orang sakit separah ini jangan dulu ngomong prosedur. Jangan sok prosedural. Itu hak pasien. Biaya yang menanggung negara."
Editor: Y Gustaman
![Anggota Dewan Marahi Rumah Sakit Telantarkan Pasien Tumor Mata](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/penderita-tumor-mata-di-blitar_20150410_194353.jpg)
Laporan Wartawan Surya, Imam Taufiq
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR – Pasien tumor mata, Sumono (52), warga Desa Ngaringan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, mengundang banyak simpati. Sebelumnya ribuan netizen berempati, kini anggota DPRD Blitar.
Minggu (12/4/2015) siang anggota dewan Panoto, mengunjungi Sumono yang kini dirawat di Ruang Boegenvile RSUD Wlingi. Sejumlah kerabat ikut mendampingi Sumono yang setiap saat matanya mengeluarkan darah.
Panoto tiba-tiba marah begitu mendengar cerita keluarga kalau Sumono pernah ditolak di RSUD tersebut. “Katanya tak ada alatnya dan harus melalui prosedur,” kata Muryono kerabat pasien Sumono.
Dewan dari Kecamatan Wlingi itu langsung tak terima dengan perlakuan yang diterima Sumono. Siang itu juga, anggota dewan ini melabrak perawat RSUD.
"Kalau sudah tahu orang sakit separah ini jangan dulu ngomong prosedur. Jangan sok prosedural. Itu hak pasien. Biaya yang menanggung negara, bukan RSUD,” bentak Panoto.
Pasien tumor mata itu mendapat perawatan setelah Kepala Dinkes Kabupaten Blitar Kuspardani ikut mengantarkan pasien ke RSUD Wlingi. Warga tidak mampu ini menderita tumor mata.
Benjolan sudah menutup kelopak mata kanannya sehingga Sumono tak bisa melihat. Sehari-hari Sumono hanya melihat menggunakan mata kiri. Sejak benjolan itu pecah, air beraroma busu terus keluar.
Tidak hanya itu, telinga dan hidungnya terus mengeluarkan darah seperti orang mimisan. Akibatnya, pria yang hidup sebatang kara itu tak bisa apa-apa. Sekadar jalan saja harus dipapah kakaknya.