Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Meski Hanya Honorer, Perempuan Tunanetra Ini Ikhlas Mengajar

Erni Fitriani, seorang guru yang mengajar di Sekolah Dasar Luar Biasa (SD-LB) Negeri Tanjung Redeb

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Meski Hanya Honorer, Perempuan Tunanetra Ini Ikhlas Mengajar
TRIBUN KALTIM/GEAFRY NECOLSEN
Sudah enam tahun ini Erni mengajar di SLB Negeri Tanjung Redeb. Karena faktor usia, Erni tak lagi punya kesempatan untuk menjadi seorang PN 

TRIBUNNEWS.COM. TANJUNG REDEB-MANUSIA terlahir lengkap dengan kekurangannya, namun kekurangan itu tak mesti menjadi penghambat untuk memberi manfaat bagi orang lain.

Itulah yang dilakukan oleh Erni Fitriani, seorang guru yang mengajar di Sekolah Dasar Luar Biasa (SD-LB) Negeri Tanjung Redeb. Sejak lahir, Erni menyandang tunanetra.

SIANG itu Erni tengah mengajar empat orang muridnya di salah satu ruang kelas. Ukuran kelas tidak sebesar sekolah-sekolah pada umumnya, hanya 4 X 4 meter.

Ruangan ini sudah mencukupi untuk menampung tiga orang anak didik Erni.

Semua murid Erni di kelas itu juga penyandang tunanetra. "Silakan masuk," kata Erni dengan ramah saat Tribun Kaltim menyambangi tempatnya mengajar.

Pagi itu Erni mengenakan jilbab warna hitam dan pakaian dinas layaknya PNS.

Tapi Erni hanyalah pegawai honorer, dia sudah berusaha menjadi abdi negara, setiap seleksi CPNS dia selalu mendaftar. Sayangnya, moratorium CPNS yang ditetapkan pemerintah pusat membuat dia harus kehilangan kesempatan menjadi PNS.

Berita Rekomendasi

"Kemarin (2014) saya mau ikut CPNS, tapi umurnya sudah lewat jadi tidak bisa ikut," kata Erni yang kini berusia 49 tahun.

Erni mulai mengajar di Sekolah Luar Biasa sejak tahun 2008. Selama itu pula, Erni sudah beberapa kali mengikuti seleksi CPNS.

Harapannya untuk menjadi PNS sudah pupus, namun keinginannya untuk mengajar tetap ada.

"Kalau tidak bisa jadi PNS tidak apa-apa, yang penting sudah mencoba, saya tidak keberatan menjadi honorer sampai kapanpun, selama saya masih bisa mengajar, saya akan terus mengajar," kata ibu satu anak ini.

Bagi Erni, mengajar lebih dari sebuah pekerjaan, baginya mengajar adalah sebuah pengabdian. Erni sengaja mengabdi di SLB Negeri Tanjung Redeb, tempat dia semasa kecil menimba ilmu. (Baca juga: Tunanetra Penerima Rp 25 Juta Sempat Sulit Urus Rekening)

"Saya dulu juga sekolah di sini, sejak tahun 1985 dan kebetulan saya angkatan pertama," ungkapnya. Saat itu, Erni hanya memiliki 2 orang sahabat.

Setelah menyelesaikan pendidikan SD-LB, Erni melanjutkan sekolahnya di SMP Negeri 2 Jogjakarta, dilanjutkan dengan pendidikan SMA Muhamadyah. Keinginan Erni untuk belajar membawanya menjadi seorang sarjana pendidikan di PGRI Jogjakarta.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas