Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Warga OKU Selatan Positif Mengidap Penyakit Kusta

Dua pasien Puskesmas Simpang Kabupaten OKU Selatan dinyatakan medis setempat positif mengidap penyakit kusta.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dua Warga OKU Selatan Positif Mengidap Penyakit Kusta
Serambi Indonesia/Asnawi Luwi
Ilustrasi penderita penyakit kusta di Aceh. 

TRIBUNNEWS.COM, MUARADUA - Dua pasien Puskesmas Simpang Kabupaten OKU Selatan dinyatakan medis setempat positif mengidap penyakit kusta. Kesimpulan itu diambil setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap gejala penyakit kulit yang mereka keluhkan beberapa bulan belakangan ini.

Kepala Puskesmas Simpang, Srimulyati SKM, mengatakan, kedua warga tersebut berhasil terdeteksi karena mengeluh telah mengidap penyakit kulit seperti panu atau kadas. Belakangan, mengarah pada tanda-tanda penyakit kusta, karena dimulai munculnya tanda bercak pada kulit mereka.

Dijelaskannya setelah diperiksa intensif dan secara berkala, disimpulkan bahwa kedua warga tersebut mengidap kusta basah. Kini mereka telah mendapatkan penanganan medis secara intensif di Puskesmas Simpang.

"Kedua penderita saat ini dalam tahap pengobatan, untuk mematikan jamur dan harus dilakukan chek-Up secara berkala. Karena, kulit mereka timbul bercak-bercak seperti panu. Kulit terlihat mengkilap kalau terkena sinar matahari. Kemudian, mulai terasa mati terasa. Makanya, kita simpulkan bersangkutan mengidap penyakit kusta," katanya, Kamis (16/4/2015).

Ia menambahkan dua warga terdeteksi kusta tersebut masih berusia produktif berumur 20 hingga 40 tahun, yakni warga Talang Surau, Desa Damar Pura Kecamatan Buana Pemaca dan warga Desa Lubar Kecamatan Simpang.

Dijelaskannya, penyakit ini terkategori penyakit menular karena disebabkan oleh kuman dan bukan penyakit kutukan. Namun cara penularannya tidak langsung dan butuh waktu yang panjang.

"Sebenarnya, walaupun kumpul selama 10 tahun dengan penderita kusta, belum tentu tertular, jika tak punya gen penyakit tersebut," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Menurut dia, program pencegahan penyakit kusta sudah dianggarkan di Puskesmas dan masyarakat bisa cek secara gratis. Meski demikian warga diimbau untuk menghindari kontak langsung dengan penderita kusta.

"Kusta, biasanya akan menyerang saraf sensorik. Jika diabaikan dan mengarah kepada cacat permanen. Namun jika dari awal sudah terdeteksi dan diobati maka tipis kemungkinan akan cacat. Karena dengan terapi obat, pasien bisa sembuh total," terangnya.

Menurutnya warga sangat rentan tertular dengan penderita kusta jika adanya kontak fisik. Terlebih, menurut kebiasaan penderita kusta ini tidak sadar, kalau mengidap penyakit kusta. Dengan begitu pihaknya mengimbau warga aktif memeriksakan diri jika memiliki gejala kusta.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas