Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jauh Sebelum Pelaksanaan UN Guru di Manggarai Cari Peserta

Jauh sebelum pelaksanaan UN, guru-guru telah mencari peserta ke rumahnya.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Jauh Sebelum Pelaksanaan UN Guru di Manggarai Cari Peserta
TRIBUN TIMUR/TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL DI MAKASSAR - Sejumlah siswa sedang mengerjakan soal Ujian Nasional di SMA Maha Putra Tello, Makassar, Sulsel, Senin (13/4). Sebanyak 23.175 siswa tersebar di 264 sekolah SMU, MA dan sederjat di Kota Makassar mengikuti Ujian Nasional 13-15 April 2015. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

TRIBUNNEWS.COM.RUTENG -- Tanggung jawab moril guru kepada peserta Ujian Nasional (UN) di Kabupaten Manggarai untuk mendatangkan mereka ke sekolah sudah dilakukan secara maksimal. Jauh sebelum pelaksanaan UN, guru-guru telah mencari peserta ke rumahnya.

"Guru-guru datang ke rumah wali atau orangtua siswa. Respon mereka bagus mau ikut UN, ternyata pada saat UN mereka tidak datang. Ada juga peserta perempuan sudah hamil, tidak mau lagi ikut. Namun ada juga peserta yang kabur dari rumah orangtuanya dan sampai sekarang belum diketahui keberadaannya," terang Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Manggarai, Adi Empang, kepada Pos Kupang, Kamis siang (16/4/2015) di Ruteng.

Sampai hari terakhir UN SMA dan SMK, kata Adi, peserta yang tidak hadir (gagal) UN utama dari SMA sebanyak 64 orang. Namun hanya sembilan orang yang bersedia ikut UN susulan, Senin (20/4/2015). Sedangkan 55 peserta (1,26 persen) dari keseluruhan peserta 4.361 orang tak bisa dikonfirmasi.

Kategori SMK, Adi menambahkan, 16 peserta atau 0,07 persen dar 1.491 peserta gagal mengikuti UN utama dan tak satu pun yang akan mengikuti UN susulan. Keberadaan peserta bersangkutan tak bisa dikonfirmasi lagi.

"Peserta dari SMAN Cibal, guru cari ke rumah orangtuanya, ternyata yang bersangkutan sudah hamil dan tinggal di rumah suaminya di Pota, Manggarai Timur. Ada juga peserta dari SMK Sadar Wisata, mengeluh belum bayar uang sekolah. Setelah dikasih uang, dia kabur sampai hari ini," tandas Adi, didampingi Kepala Bidang Kurikulum, Frans Gero.

Peserta yang mengikuti UN susulan, lanjut Adi, diliputi berbagai soal. Umumnya mereka menderita sakit, meski telah berusaha untuk bisa ikut UN utama.

"Peserta UN dari SMAN 2 Langke Rembong nekad mau ikut UN dengan kondisi masih cedera serius. Pak Wakil Bupati (Dr. Deno Kamelus, S.H, M.H) datang ke rumahnya dan membawa korban diopname di RSUD Ruteng," ujar Adi.

BERITA TERKAIT

Menurut Adi, tanggung jawab moril guru dan pemerintah daerah memfasilitasi kehadiran peserta mengikuti UN sudah maksimal. Keterlibatan mengikuti UN (pendidikan) merupakan hak warga negara. Kegagalan mengikuti UN memupus kerja keras tiga tahun yang sudah dijalani peserta. (ius)

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas