Warga Miskin di NTT Menangkan Undian Mobil, Bingung Mobilnya Mau Diapakan
Sebuah gubuk dari bambu yang beratap seng didirikan di samping rumah untuk menaungi hadiah mobil yang diterimanya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS,COM, NUNUKAN - Mery Daton mengaku masih belum percaya bahwa dirinya memenangkan hadiah utama dari sebuah ajang undian bank berupa mobil Ayla berwarna putih.
Mery adalah seorang penjual sayur keliling, warga Jl Lapangan Terbang yang merantau dari Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Rumah berdinding bambu yang jadi tempat tinggalnya sekarang bahkan dipinjamkan oleh kerabatnya.
Sebuah gubuk dari bambu yang beratap seng didirikan di samping rumah untuk menaungi hadiah mobil yang diterimanya.
Mobil tersebut masih ditutup rapat dengan terpal warna biru.
Mery mengaku agar mobil tersebut tidak berdebu.
“Saya masih tidak percaya kalau menang undian. Petugas bank yang ke sini pun sampai membacakan sendiri surat pemberitahuan bahwa saya menang undian mobil. Saya pikir menipu, sampai saya diundang ke bank seminggu setelah pemberitahuan baru saya percaya,” ujarnya, Kamis (24/4/2015).
Mery sendiri tidak tahu pasti mau diapakan hadiah mobil undian tersebut.
Untuk memanasi mobil sesekali, Mery mengaku minta tolong kepada pemilik tanah tempatnya menumpang.
Sejak diterima lebih dari sebulan lalu, mobil warna putih itu belum pernah keluar dari garasi bambu yang didirikan Mery.
Padahal, sudah ada sejumlah warga yang pernah datang ke gubuknya untuk menawar mobil undian tersebut.
“Ada beberapa warga yang menawar Rp 70 juta. Pokoknya saya bersih terima Rp 70 juta, dia sendiri yang akan ngurus surat suratnya ke Tarakan. Tapi kami tidak mau jual,” imbuhnya.
Mery mengaku masih menunggu suaminya yang bekerja di Malaysia sebagai buruh migran.
Dia menyerahkan kepada suaminya nanti apakah mobil itu mau dijual untuk beli tanah atau mau dibawa pulang ke kampung halaman di NTT.
”Masih nunggu suami dari Malaysia. Terserah nanti mau dijual atau dibawa pulang ke NTT,” tuturnya.
Saat nama Mery keluar sebagai pemenang, petugas bank mengaku sempat bingung mencari alamat Mery. Petugas bank itu mengaku butuh waktu seminggu untuk mencari alamat Mery.
“Undiannya akhir Februari kemarin. Kami memang agak kesulitan mencari alamat pemenang. Kami kira TKI karena biasanya begitu. Kami memang harus mencarinya karena kalau tidak diketahui alamat pemenangnya selama satu bulan, maka kami akan menghibahkan mobil tersebut ke instansi pemerintah,” ujar pegawai bank yang enggan disebutkan namanya.
Penulis: Kontributor Nunukan, Sukoco