Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Terbaik ke-16 Dunia
Bandara Internasional SAMS Sepinggan Balikpapan berhasil masuk peringkat 16 bandara dengan tingkat layanan terbaik di dunia
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.BALIKPAPAN - Ini kabar gembira bagi masyarakat Kota Balikpapan dan Provinsi Kalimantan Timur. Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan berhasil masuk peringkat 16 bandara dengan tingkat layanan terbaik di dunia, berdasarkan survei Airport Service Quality (ASQ) yang dilakukan oleh Airport Council International (ACI).
Bandara SAMS Sepinggan berkompetisi dengan 79 bandara di seluruh dunia yang berkategori jumlah penumpang 5 juta hingga 15 juta orang per tahun. Posisi Balikpapan berada di atas rangking Bandara San Antonia Texas di Amerika, Bandara Penang di Malaysia, dan Bandara Bengaluru di India.
"Tadi malam (Kamis 23/4 malam, Red) saya dikabari direksi dari Jakarta bahwa Bandara SAMS Sepinggan masuk peringkat 16 dunia. Wah, kami tidak pernah mimpi," ungkap General Manager (GM) PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional SAMS Sepinggan Balikpapan, Wendo Asrul Rose yang ditemui Tribun usai syukuran di kantornya, Jumat (24/4/2015).
Menurut Wendo, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan menempati posisi 16 terbaik dunia berdasarkan hasil survei 2014 merupakan lompatan besar dan tidaklah mudah. Pasalnya pada kategori ini kompetitornya sangat banyak yakni 79 airport se-dunia. Sekadar diketahui, pada tahun 2012 Bandara Sepinggan Balikpapan menempati urutan 221 dunia. Kemudian tahun berikut atau 2013 bergeser ke posisi 191.
Selain menempati urutan ke-16 dunia, kata Wendo, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan juga sukses masuk posisi 12 di tingkat Asia, dan urutan nomor 1 bandara terbaik di Asia Tenggara.
Aspek apa saja yang disurvei atau dinilai? Menurut Wendo, penilaian dilakukan lebih fokus pada kualitas layanan. "Parameter penilaiannya sangat detail. Proses mulai dari penumpang dari tiba di bandara, mengambil troli, masuk ke gedung terminal, nyaman atau tidak area terminalnya, informasi penerbangan jelas atau tidak, layanan check in, area komersial, proses di security check point (SCP), ruang tunggu hingga garbarata. Unsur kenyamanan, kesejukan, kebersihan, fasilitas, juga layanan internet wi-fi," papar Wendo.
Hingga 2015, penumpang dari dan ke Bandara SAMS Sepinggan tercatat sebanyak 7,6 juta per tahun. Angka ini lebih meningkat dibanding tahun 2013 yang hanya 7,2 juta penumpang per tahun. Itu sebabnya, masuk dalam kategori bandara berpenumpang 5 juta -15 juta orang.
"Dulu kami belum berani masuk ke survei internasional ACI karena kondisi bandara belum memungkinkan. Setelah dibangun baru dan dibenahi, baru kami masuk ke ACI. Kami sangat berharap media turut mengimbau masyarakat untuk sama-sama mendukung operasional bandara agar semakin maju. Sebab bila positif, daerah yang mendapatkan keuntungannya. Sebaliknya jika negatif, maka pasti rugi," ujar Wendo.
Bahkan Wendo bercita-cita, tahun ini, Bandara SAMS Sepinggan Airport bergeser ke peringkat yang lebih terbaik lagi. "Mari kita sama-sama kerja keras. Memberi aura positif. Kami bercita-cita tahun 2015 ini masuk 10 besar dunia," tandas Wendo.
Selain Balikpapan, dua bandara lainnya di Indonesia juga meraih prestasi luar biasa dalam survei yang dilakukan ACI. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Internasional Juanda Surabaya berhasil mencatatkan diri masuk 10 besar bandara dengan tingkat layanan terbaik dunia, di kategori bandara berpenumpang 15 juta hingga 25 juta per tahun. Di kelompok ini, ACI melakukan penilaian di 31 bandara. Peringkat bandara Bali dan Surabaya di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura I (Persero) lebih baik dibandingkan dengan Bandara Kansai Osaka di jepang, Bandara San Diego California di Amerika, bandara Zurich di Swiss, Bandara Brisbane Queensland di Australia, dan Bandara Manchester di Inggris.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Tommy Soetomo, melalui rilis yang diterima Tribun menyebutkan, ASQ merupakan satu-satunya program benchmarking global yang mengukur tingkat kepuasan penumpang di bandara, yang dilakukan oleh ACI, organisasi kebandarudaraan terkemuka di dunia yang berbasis di Montreal, Kanada. Aspek yang dinilai lembaga ini antara lain suasana bandara, fasilitas belanja, fasilitas restoran dan tempat makan, ketersediaan ban atau ATM atau money changer, sarana hiburan dan rekreasi di bandara, serta keramahan dan kesigapan staf bandara.
Sejak 2006, survei ASQ telah melakukan penilaian terhadap kepuasan penumpang di lebih dari 250 bandara di dunia. Metodologi ilmiah, prosedur quality control yang ketat, serta komitmen untuk tidak berpihak dalam setiap penilaian menjadikannya sebagai standar global untuk mengukur kepuasan penumpang I bandara. Setiap tahun, ACI mewawancarai sekitar 550 ribu penumpang di bandara dan meminta mereka untuk menilai tingkat kepuasan layanan bandara.
Pengelola bandara di dunia sangat selektif dan hanya mengajukan bandara terbaiknya untuk ikut survei ASQ ini. Dari Indonesia, Angkasa Pura I mengikutkan empat bandara sedangkan Angkasa Pura II lima bandara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.