Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jelang Eksekusi, Anggota Bali Nine 'Prediksi' Kematiannya Lewat Lukisan

Dalam lukisan tersebut, Myuran menggambarkan dirinya dengan sebuah lubang menembus ke dada sebelah kanan akibat timah panas.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Jelang Eksekusi, Anggota Bali Nine 'Prediksi' Kematiannya Lewat Lukisan
TRIBUN JATENG
TIGA lukisan karya terpidana mati asal Australia, Myuran Sukumaran merupakan karya yang terakhir. 

TRIBUNNEWS.COM - Terpidana mati Duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, bakal dieksekusi pada Rabu (29/4/2015) dini hari.

Menjelang ajal, Myuran sempat membuat sejumlah lukisan yang merupakan potret dirinya.

Namun, ada salah satu lukisan yang membuat masyarakat merinding. Sebab, dalam lukisan tersebut, Myuran seolah memprediksikan ajalnya.

Dalam lukisan tersebut, Myuran menggambarkan dirinya dengan sebuah lubang menembus ke dada sebelah kanan akibat timah panas.

Di balik lukisan tersebut, tertera tanda tangan Myuran dan lokasi pembuatnya yakni dalam sel di Lapas Nusakambangan.

Lalu, tertera pula tulisan 'Self Portait, 72 hours just started (Potret diri, hitungan 72 jam pun dimulai)'.

Berita Rekomendasi

Memang, lukisan tersebut dibuat 72 jam sebelum eksekusi mati Myuran dilakukan di Nusakambangan, Cilacap.

Sejumlah lukisan tersebut--yang merupakan potret diri Myuran--dibawa oleh sang pengacara Julian McMahon keluar dari Pulau Nusakambangan.

Kemudian, lukisan-lukisan yang merupakan karya terakhir Myuran, ditunjukkan kepada media yang meliput eksekusi mati.

Seperti diketahui, Myuran memang dikenal gemar melukis.

Di Lapas Kerobokan, Denpasar, Bali, Myuran mengajarkan para napi untuk melukis.

Adapun Myuran dan Chan menolak menandatangani surat eksekusi mati yang disodorkan petugas.

Saat disodori surat tersebut, Myuran menolak dan mengatakan kepada kepada petugas bahwa dirinya telah direhabilitasi dan melakukan hal-hal baik selama berada di Lapas Kerobokan.

'Saat menerima 72 jam pemberitahuan, dia (Myuran) tetap tenang. Dia berbicara dengan sopan dan menjelaskan alasan dirinya menganggap eksekusi mati ini tidak adil," ujar pengacara Myuran, Julian McMahon seperti dilansir Daily Mail.

Daily Mail

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas