Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Dua Remaja Kabur dari Sekapan Komplotan Perdagangan Manusia

Dua perempuan yang nyaris menjadi korban human trafficking (perdagangan manusia) ke luar negeri itu mempunyai ide cerdik.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kisah Dua Remaja Kabur dari Sekapan Komplotan Perdagangan Manusia
tribun batam/ikhsan
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Keinginan pulang ke rumah di Sumatera Utara membuat K dan S berpikir keras cara melarikan diri dari rumah singgah di daerah Talang Bakung yang dijaga ketat. Dua perempuan yang nyaris menjadi korban human trafficking (perdagangan manusia) ke luar negeri itu mempunyai ide cerdik.

"Kami suruh dia (penjaga) isi pulsa. Waktu dia ke luar, lari-lari cepat lah kami. Bapak itu lewat jalan depan, kami lewat jalan belakang," kata K kepada Tribun Jambi (Tribunnews.com Network), Kamis (30/4/2015).

Saat penjaga rumah singgah keluar membeli pulsa itulah K (21) dan S (17) bergerak cepat keluar lewat bagian belakang rumah. Sampai di jalan, dua perempuan muda yang baru sehari di Jambi itu langsung bertanya jalan ke arah bandara kepada orang yang lewat. Rencana itu sudah mereka rencanakan sejak malam sebelumnya.

"Kami langsung naik ojek ke bandara. Kami yang ingin kabur, masih ada teman kami di dalam (rumah singgah)," ujar K.

Aksi pelarian cerdik perempuan muda asal Sumatera Utara itu berhasil mengelabui penjaga. Sekira lima menit naik ojek, akhirnya mereka sampai ke Bandara Sultan Thaha, Kota Jambi.

Namun sesampainya di bandara mereka kebingungan dan bertanya kepada beberapa orang-orang di sana, sebelum akhirnya bertemu dengan seorang pemuda yang membantu mereka.

Saat itu S tampak panik dengan handphone yang terus ditempelkan di telinganya. Mereka juga tampak hilir mudik tak tentu arah di kawasan Bandara Sultan Thaha.

Berita Rekomendasi

Setelah berbincang beberapa waktu, akhirnya mereka mengaku datang ke Jambi untuk mengurus administrasi bekerja ke Malaysia. Namun belum selesai mengurus, mereka berubah pikiran, kemudian melarikan diri dari rumah singgah.

"Kami berdua ini ingin pulang ke rumah di Sumatera tara, tapi tak ada uang," kata S seraya memperlihatkan dua lembar uang Rp 2 ribu.

Dari penuturannya kepada Tribun, keduanya sama-sama pernah sekolah di SMK di Kota Medan. K sudah lulus tiga tahun lalu, sedangkan S baru kelas XI. Mereka berdua direkrut dan diiming-imingi pekerjaan oleh dua orang yang berbeda. Di Sumatera Utara, K direkrut seseorang bernama Sonia, sedangkan S oleh Dewi.

Sebelum diberangkatkan ke Negeri Jiran, mereka berdua dikumpulkan di tempat yang sama, di rumah singgah di Batam, tepatnya di Jalan Kenangan Blok VI. Ternyata di tempat itu telah ada belasan perempuan lain yang baru datang dan akan berangkat ke Malaysia.

"Di situ kami bertemu yang lain. Dapat dari cerita-cerita, baru tahulah kami akan kerja apa di sana," ujar K.

Dia menyebut mereka yang direkrut itu akan dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial di Malaysia. Tak banyak yang bisa mereka ucapkan selain terkejut mendengar calon pekerjaan yang akan dilakoni.

Mereka menyebut sejak di Batam sebenarnya ada keinginan untuk kabur. Namun saat itu tidak banyak yang bisa mereka perbuat. Rumah singgah yang berbentuk rumah toko (ruko) itu dijaga ketat. Tidak bisa sembarangan ke luar dari rumah tersebut.

"Selalu dikunci," ungkap K.

K datang ke Jambi dengan diantar oleh seorang perempuan, sementara S diantar oleh seorang perempuan yang oleh anak buahnya selalu dipanggil mama atau mami. K lebih duluan satu hari tiba di Jambi. Dari Batam mereka menggunakan angkutan udara dengan maskapai yang berbeda.

Setelah tiba di Jambi, sudah ada yang menunggui mereka, yang merupakan jaringan dari Dewi alias mama alias mami.

"Kami dijemput pakai mobil di bandara, dan langsung dibawa ke rumah bapak itu (penjemput)," jelas K.

Mereka berdua tidak bisa bebas di rumah itu. Harus selalu di dalam rumah. Bila hendak ke luar, harus ada tujuan jelas, dan selalu didampingi.

Sumber: Tribun Jambi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas