TRIBUNNEWS.COM.SOLO - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anis Baswedan mengunjungi salah satu SMP di Solo, Jawa Tengah, sebelum pelaksanaan Ujian Nasional (UN), Senin (4/5/2015).

Anis menyaksikan pembukaan ruang penyimpanan yang masih disegel. Setelah itu, Anis juga menemui beberapa siswa yang menunggu pelaksaanaan UN.

Anis Baswedan sekitar pukul 05.30 wib mendatangi SMP 10 di Timuran, Banjarsari, Solo, saat pembagian soal ujian kepada guru sekolah. Di situ, Anis pun menyaksikan pemukaan segel ruang penyimpanan soal ujian.

Terdapat dua buah gembok dan dua kertas segel yang tertempel di pintu. Setelah salah satu guru membuka segel dan membuka, Anis langsung masuk dan memeriksa kondisi segel soal.

Setelah itu, Anis berbicara kepada para guru dan menekankan begitu pentingnya integritas dan kejujuran dalam pelaksanaan UN. Dia juga sempat menjelaskan, keunggulan dari ujian berdasar komputer atau computer based test (CBT).

Menurut Anis, integritas UN menggunakan kompter lebih terjaga dibandingkan dengan kertas. Alasannya, soal dalam setiap soal dengan sistem komputer akan terjaga dan tidak sama satu dengan yang lainnya.

"Integritasnya akan lebih terjaga, karena soal soal ituyang tiap kompouter soalnya yang keluar akan bebeda beda, jadi setiap masuk ke satu server soal yang keluar akan ratusan, namun yang bisa dipakai hanya sekitar 50, dan itu random," kata Anis.

Anis menambahkan, pada hari ini, sekitar sembilan juta siswa mengikuti UN di Indonesia. Lagi-lagi, menurut Anis, diperlukan integritas dan kejujurand ari para pihak yang terlibat di dalamnya. Menurut Anis, membocorkan soal ujian ini sama saja dengan pengkhianat. ( Kontributor Surakarta, M Wismabrata)