Cerita Ganjar Ungkap Calo Tiket di Bandara Ahmad Yani
Cerita tersebut disampaikannya di depan jajaran PT Angkasa Pura I saat meninjau perkembangan pembangunan bandara baru Ahmad Yani Semarang.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku memiliki trik khusus untuk menangkap calo yang bertebaran di Bandara Ahmad Yani Semarang. Dia bahkan bertutur telah menangkap calo yang menyamar sebagai korban pungutan liar.
Cerita tersebut disampaikannya di depan jajaran PT Angkasa Pura I saat meninjau perkembangan pembangunan bandara baru Ahmad Yani Semarang, Kamis (7/5/2015).
Ganjar sengaja membagi kisahnya tersebut agar pengelola bisa lebih tegas menindak calo-calo tiket di bandara. Kisah Ganjar bermula ketika dia menerima laporan dari seorang pria yang mengaku dimintai sejumlah uang oleh petugas bandara. Pria ini mengaku diminta membayar Rp 50.000 untuk bisa mengantarkan saudaranya yang akan umrah.
Ganjar yang saat itu berada di bandara bergerak cepat. Seketika itu, ia mencari jawaban dengan mempertanyakan soal pungli ke petugas bandara. Setelah mendapat jawaban, Ganjar pun terkejut mengetahui bahwa sang pelapor ternyata adalah seorang makelar.
Dia bertutur, dia langsung menghujani sang pelapor dengan berbagai pertanyaan, mulai dari identitasnya hingga kartu keanggotaan petugas bandara. Saat itu, pelapor tidak bisa menunjukkan identitas padahal ruang tunggu tidak boleh masuk selain oleh petugas bandara.
"Saya sangat yakin bahwa dia itu calo. Saya desa dan ia ngaku. Setelah itu, saya minta dibolehkan satu hari itu saja bekerja, hari berikutnya tidak boleh masuk," kata Ganjar.
Dia menambahkan, pihaknya juga ingin agar pelayanan di bandara bisa ditingkatkan. Selama ini, Ganjar mengaku kerap menerima komplain masyarakat terkait pelayanan dan fasilitas bandara. Dia pun meminta kepada pengelola bandara untuk melakukan pembenahan.
"Saya sering sekali ditegur masyarakat. Katanya antriannya selalu penuh, parkirnya juga bermasalah," keluhnya.
Pria berambut putih itu juga minta agar komplain dari masyarakat bisa disikapi dengan baik. Untuk itu, pembenahan bisa dilakukan dengan banyak hal misalnya penataan parkir, dan pengaturan ruang tunggu.
Atas hal tersebut, pihak bandara berjanji akan melakukan perbaikan secara berkala. Pihak Bandara mengaku sementara ini sudah berusaha mempersempit ruang gerak calo dengan penerapan tiket online.
Selain itu, pelayanan dalam ruang tunggu dimaksimalkan, karena sudah tidak ada lagi airport tax ketika masuk dalam bandara.
"Kami akan benahi semua, termasuk kursi yang lama akan kita ganti semua dengan baru. Karena semua kursi bandara saat ini diseragamkan dengan bandara lain," ungkap Prio Jatmiko, General Manager Bandara Ahmad Yani Semarang.
Penulis: Kontributor Semarang, Nazar Nurdin