Cipeng Kabur Ketahuan Taruh Bom Ikan di Koper Ayahnya
Cipeng kabur setelah diketahui menaruh bom ikan di koper ayahnya, Rustawi Tomo Kabul, jemaah umrah yang ditahan polisi Brunei Darussalam.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Samsul Hadi
TRIBUNNEWS.COM, MALANG – Sutrisno alias Cipeng, satu dari empat anak Rustawi Tomo Kabul, jemaah umroh asal Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menghilang sejak orangtuanya berangkat umrah.
Sampai sekarang keluarga tidak bisa menghubungi anak ketiga Rustawi. Mereka sudah berusaha menghubungi Cipeng sejak ayahnya diamankan Kepolisian Brunei Darussalam karena di kopersnya ditemukan bom ikan.
Rustawi memiliki empat anak. Keempat anaknya tinggal berdekatan dengan Rustawi di Desa Jabung. Anak pertama Rustawi perempuan bernama Witiani. Witiani tinggal satu rumah bersama Rustawi. Witiani hidup menjanda.
Anak kedua Rustawi laki-laki bernama Dwi. Bersama istri dan anaknya, ia tinggal di depan rumah Rustawi. Anak terakhir bernama Roni. Ia sudah menikah dan membuka bengkel sepeda motor yang lokasinya tidak jauh dari rumah Rustawi.
Sedangkan Cipeng satu-satunya anak Rustawi yang belum menikah. Sejak kecil ia diasuh orang lain, Waidi, yang masih satu kampung dengan Rustawi. Dari keempat anaknya, Cipeng paling terkenal tidak akur dengan orangtuanya.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, pada 2012 Cipeng pernah mengamuk di rumah Rustawi saat berlangsung pengajian. Jemaah pengajian Rustawi dari Surabaya melakukan kegiatan di rumah Rustawi.
Sejak peritiwa itu, Cipeng tidak pernah datang ke rumah Rustawi. Tapi, sebelum Rustawi bersama istri Pantes Sastro Prajitno berangkat umrah, Cipeng datang ke rumah.
Anak pertama Rustawi, Witiani mengakui kalau adiknya (Cipeng) memang sering bertengkar dengan ayahnya. Cipeng pernah mencuri surat tanah milik ayahnya.
“Setiap adik saya berulah, Abah (Rustawi) langsung melaporkan ke polisi. Dia pernah mencuri surat tanah milik Abah,” kata Witiani saat menerima kunjungan Komandan Korem 083 Baladhika Jaya, Kolonel Arm Totok Imam Santoso, Jumat (8/5/2015).
Witiani menemui Danrem bersama adiknya Dwi. Baik Witiani dan Dwi enggan bercerita banyak soal kasus yang menimpa orangtuanya. Sampai sekarang, ia dan keluarga masih terguncang dengan kasus yang menimpa orangtuanya.
“Sekarang saya tidak bisa beraktivitas. Keluarga masih shock. Tanya saja ke Danrem, sudah saya ceritakan ke beliau,” ujarnya.
Orangtua angkat Cipeng, Waidi, juga tidak banyak bercerita tentang kondisi Cipeng. Ia mengaku tidak tahu dengan keberadaan Cipeng. Menurut dia Cipeng sudah lama tidak main ke rumah Rustawi.
“Dia (Cipeng) sudah lama tidak ke rumah orangtuanya. Saya juga tidak tahu ketika orangtuanya hendak berangkat umrah, dia ke sana apa tidak. Sekarang saya juga tidak tahu keberadaannya (Cipeng),” Waidi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.