Ini Bedanya Myuran dan Andrew Saat Menghadapi Regu Tembak
Sejak dua anggota Bali Nine dikirim ke Lapas Nusakambangan dan akan dieksekusi mati, ada beberapa orang jaksa dari Bali yang mengawal
Editor: Budi Prasetyo
![Ini Bedanya Myuran dan Andrew Saat Menghadapi Regu Tembak](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/bali-nine-beda_20150508_100801.jpg)
TRIBUNNEWS.COM.DENPASAR - Sebelum eksekusi dilakukan, selain tim regu tembak ada orang-orang yang juga ikut menemani hari-hari terakhir terpidana mati. Ia adalah jaksa eksekutor.
Sejak dua anggota Bali Nine dikirim ke Lapas Nusakambangan dan akan dieksekusi mati, ada beberapa orang jaksa dari Bali yang mengawal. Tiga orang di antaranya berasal dari Kejari Denpasar.
Tiga jaksa tersebut adalah Ketut Maha Agung yang juga merupakan Kasipidum Kejari Denpasar, Eddy Artha Wijaya, dan Deni Iswanto.
Meskipun tidak menemani sampai para terpidana dieksekusi oleh regu tembak, namun salah satu jaksa, I Ketut Maha Agung, yang mengaku baru pertama kali mengawal proses eksekusi mati mempunyai kesan-kesan yang tidak bisa dilupakan.
"Saya merasa kasihan pasti, tapi itu sudah menjadi tugas negara jadi apapun yang terjadi ya harus dilaksanakan," ujarnya, Selasa (5/5/2015), di Denpasar.
Ketut mengaku tidak bisa melupakan saat menyaksikan pernikahan Andrew Chan dan Febyanti Herewila di Nusakambangan.
Meskipun hanya menyaksikan dari luar jendela, ia benar-benar merasakan bagaimana kebahagiaan Andrew saat menggelar pernikahan sederhana di Gereja Nusakambangan.
"Mungkin kalau orang yang tidak mengerti tidak menyangka kalau dia (Andrew) akan mati besoknya, ia terlihat bahagia sekali, banyak tertawa dan seperti tidak ada beban," aku Ketut.
Menurutnya, dalam pernikahan sederhana itu telah dipersiapkan bunga-bunga yang dipetik di sekitar lokasi.
Andrew menggenakan kemeja putih lengan panjang sedangkan Febyanti menggunakan pakaian seadanya kala itu, Feby menggunakan celana jeans.
Di sana hadir pula keluarga terpidana, konsulat, dan pengacaranya, Todung Mulya Lubis.
Diceritakan bahwa baik Myuran dan Andrew terlihat syok sewaktu diberitahukan bahwa mereka akan dieksekusi dalam tempo tiga hari kedepan.
Kala itu Myuran tampak syok dan pucat. Andrew juga demikian namun hal itu tidak berlangsung lama kala rohaniawan sudah datang.
"Dalam satu, dua hari mereka sudah tenang," jelas Ketut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.