Ketika Band Indie Surabaya Mengenang Lokalisasi Dolly Lewat Lagu
Band indie Surabaya beraliran folk, Silampukau, mengabadikan nama lokalisasi Dolly dalam wujud lagu berjudul Si Pelanggan.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Eko Darmoko
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Lokalisasi Dolly mungkin saja sudah bubar. Tapi kenangannya membekas bagi petualang cinta satu malam. Kenangan itu direkam dalam sebuah lagu dalam sebuah video.
Adalah band indie Surabaya beraliran folk, Silampukau, sanggup 'memugarnya' sekaligus 'mengabadikan' nama Dolly dalam wujud lagu berjudul Si Pelanggan. Bisa jadi, ini lagu untuk mengenang Dolly.
Pada menit 1:50 dalam video ini, nama Dolly lirih terdengar; meracau ingin memberontak. Video yang diunggah selama enam menit enam detik ini diunggah di YouTube pada 22 Januari 2015.
Lagu "Si Pelanggan" termuat dalam album perdana Silampukau yang berjudul "Dosa, Kota, dan Kenangan." Album ini dirilis 2015 dan berisi 10 lagu. Berikut adalah lirik lagu Si Pelanggan.
Dolly, yang menyala-nyala di puncak kota,
yang sembunyi di sudut jalang jiwa
pria Surabaya.
Dulu, di temaram jambon gang sempit itu,
aku mursal masuk, keluar, dan utuh
sebagai lelaki.
Di dasar kerat-kerat bir
yang kutenggak dalam kafir,
di ujung ceracau malam yang lingsir,
di dengung hambar aspal yang terus bergulir,
di lubang-lubang nyinyir ranjang matrimoni,
kupertanyakan nasibmu Dolly, oh Dolly.
Dolly, suaka bagi hati yang terluka
oleh cinta, oleh seluruh nelangsa
hidup yang celaka.
Dolly, tempat mentari sengaja ditunda,
di mana cinta tak musti merana
dan banyak biaya.
Di dasar kerat-kerat bir
yang kutenggak dalam kafir,
di ujung ceracau malam yang lingsir,
di detik lamban takdir yang terus bergulir,
di buah-buah kisut ladang matrimoni,
kucari-cari kabarmu Dolly, oh Dolly.
Meski beritamu kini sedang tak pasti,
yakinlah,
pelacur dan mucikari ‘kan hidup abadi.
Di dasar kerat-kerat bir
yang kutenggak dalam kafir,
di ujung ceracau malam yang lingsir,
di jenuh rutin hari yang terus bergulir,
di celah-celah renggang sumpah matrimoni,
aku panggil-panggil namamu: Dolly, Dolly, Dolly.