Lahar Panas Gunung Karangetang Terus Turun
Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara meletus dan mengeluarkan lahar panas
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.SIAU - Gunung Karangetang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara meletus dan mengeluarkan lahar panas, Kamis (7/5/2015) sekitar pukul 14.00 Wita.
Erupsi gunung berapi yang sangat aktif ini membuat masyarakat yang berada di sekitar gunung seperti di Kelurahan Bebali menyelamatkan diri.
"Kelurahan Bebali sangat dekat lokasinya dengan Gunung Karangetang, langsung lari menyelamatkan diri," ujar seorang warga Bebali.
Warga Siau, Victor Rompas yang mengirimkan foto-foto erupsi Gunung Karangetang kepada Tribun Manado malam tadi mengaku memang mendengar warga di sekitar gunung mulai mengungsi.
"Saya mendengar warga Kora-kora sudah mengungsi," katanya.
Menurutnya, letusan sudah terjadi sejak pukul 10.00 Wita, namun baru sore harinya terlihat besar dengan semburan awan panas yang membubung.
Sekretaris Daerah Sitaro, Adry Manengkey, saat dihubungi Tribun Manado mengatakan, begitu lahar panas keluar, pemerintah langsung bergerak cepat bersama instansi terkait untuk membantu mengungsikan penduduk di Dusun Korakora, Desa Bebali.
arak permukiman di sana hanya dua kilometer dari kawah.
"Kami bersyukur masyarakat juga kooperatif dengan kami sehingga memudahkan proses evakuasi," ujar Manengkey.
Dikatakannya, hingga malam tadi, lahar panas terus turun dari Gunung Karangetang. "Selain warga Bebali, semua daerah yang berpotensi terkena lahar juga kita ungsikan. Untungnya kejadian sudah sore, jadi anak-anak sekolah sudah pulang ke rumah," kata dia.
Saat ini, menurutnya, Pemda Sitaro juga sudah menyalurkan bantuan yang diperlukan untuk para pengungsi.
"Ada masyarakat yang juga membantu dengan menyediakan makanan. Untuk saat ini para pengungsi sudah aman. Kita juga terus memantau perkembangan Karangetang," tuturnya.
Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, aktivitas Gunung Karangetang, tanggal 29 April 2015 hingga pukul 06:00 WITA, cuaca berawan, angin lemah dari timur.
Gunungapi jelas - tertutup kabut, teramati asap kawah Utama putih tebal, tinggi berkisar 350 meter. Asap kawah II putih tipis dengan tinggi sekitar 25 meter.
Sinar api teramati dengan tinggi sekitar 25 meter. Teramati aliran lava sejauh 150 meter dan dari ujung aliran lava dan puncak terjadi guguran lava ke kali Batuawang, kali Kahetang dan kali Keting sejauh 2.000 meter.
Aktivitas gunung ini memang meningkat sejak akhir April lalu. (aro/rbt)