Rustawi Mengaku Bahan Peledak Itu Didapatkan Dari Sang Anak
Rustawi Tomo Kabul (63) mengaku bahwa bahan peledak yang ada di dalam kopernya sengaja dimasukkan ke dalam koper oleh anaknya.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.MALANG - Rustawi Tomo Kabul (63), warga Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengaku bahwa bahan peledak yang ada di dalam kopernya sengaja dimasukkan ke dalam koper oleh anaknya.
Pengakuan itu membuat polisi kini mengincar anak Rustawi.
"Saya tidak tahu benar seperti apa kasus itu. Saya mendengar, Senin (4/5/2015), ada polisi mendatangi rumah orangtua angkat S alias Cipeng untuk mencari Cipeng. Sebab, Pak Rustawi mengaku bahan peledak itu berasal dari Mas Cipeng. Makanya, anaknya itu sekarang dicari polisi," ungkap Nyonya Bashori, Ibu Ketua RT 3 RW 1 Desa Jabung, Kamis (7/5/2015).
Cipeng (31) adalah nama panggilan untuk anak ketiga Rustawi.
Rustawi ditahan di Brunei karena diketahui membawa bahan peledak jenis bondet atau bom ikan dan sejumlah peluru.
Polri bersama kepolisian Brunei masih menyelidiki alasan Rustawi membawa benda berbahaya itu.
Ketika polisi datang, Cipeng sedang keluar rumah. "Hingga kini mungkin Mas Cipeng belum pulang. Karena, sebagai anak muda, dia biasa main ke tempat temannya selama beberapa hari," tutur Nyonya Bashori.
Meski sedang dicari polisi, warga Desa Jabung setempat tidak yakin jika anak Rustawi adalah pelakunya.
Selama ini, Cipeng dikenal baik, pandai, dan sopan. Justru Rustawi-lah yang bersikap tertutup terhadap warga.
Rustawi diketahui mulai bersikap tertutup terhadap warga sejak ayah empat anak itu bergaul dengan jemaah tertentu asal Surabaya pada 2012.
Direktur Biro Perjalanan dan Umrah Al Aqsha, M Agus Sugianto, yang ditemui Surya di ruang kerjanya membenarkan bahwa Rustawi sering berangkat umrah bersama kerabatnya.
Meski demikian, dia tak mengetahui pasti berapa kali Rustawi berangkat umrah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.