Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dianggap Bawa Sial karena Ongkos Gak Dibayar, Becak yang Ditumpangi BJ Habiebie Dijual

Basri, seorang pengayuh becak di Parepare, Menagih utang yang belum dibayarkan setelah dia mengayuh becak yang ditumpangi mantan Presiden Habiebie

Editor: Sugiyarto
zoom-in Dianggap Bawa Sial karena Ongkos Gak Dibayar, Becak yang Ditumpangi BJ Habiebie Dijual
KOMPAS. Com / Suddin Syamsuddin
Basri, Abang Becak Tagih Biaya Becak Habibie dan Wali Kota Parepare, dirinya enggan lagi Ikut ajakan Dinas Pariwisata Karen belum dibayar hingga kini 

TRIBUNNEWS.COM, PAREPARE — Basri, seorang pengayuh becak di Parepare, Sulawesi Selatan, menagih utang yang belum dibayarkan setelah dia mengayuh becak yang ditumpangi mantan Presiden BJ Habibie sejak tahun 2014 lalu.

“Hingga kini, Pemkot Parepare belum juga membayar honor saya Rp 100.000 saat mengayuh becak yang berpenumpang BJ Habibie dan Pak Taufan Pawe tanggal 29 Agustus 2014 silam,“ kata Basri, Selasa (12/5/2015).

Akibat belum dibayar, Basri enggan mengambil bagian dalam kegiatan serupa hari ini. Seperti diberitakan sebelumnya, Habibie naik becak sebelum menyerahkan 53 buku nikah kepada 53 pasangan suami istri yang baru saja melaksanakan nikah massal di Parepare.

Acara ini digelar bertepatan dengan hari ulang tahun pernikahan BJ Habibie dan istrinya, almarhumah Ainun Habibie.

Basri mengaku, pada 29 Agustus 2014 lalu, dia mengayuh becak yang ditumpangi Habibie bersama Wali Kota Parpeare. Basri narik dari Lapangan Andi Makkasau menuju rumah kediaman Habibie saat kecil.

Tak tanggung-tanggung. Bukan hanya enggan mengambil bagian dalam acara hari ini, Basri pun telah menjual becak yang pernah dipakainya mengangkut Habibie.

“Becak yang dulu saya sudah jual dengan harga Rp 700.000, karena mungkin becak ini sial,“ cetusnya.

BERITA TERKAIT

Bagi Basri, lebih baik dia mengangkut penumpang umum dan mendapatkan uang yang pasti ketimbang harus menunggu janji dari aparat Pemkot Parepare yang sekian lama tak melunasi utang.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Olahlaga Pemuda dan Pariwisata (OPP) Kota Parepare Ramadan Umasngaji berkilah.

Dia mengaku belum menduduki jabatan tersebut saat acara tahun 2014 lalu. "Acara 'nikah massal' yang menggunakan becak kali ini, kita langsung bayar tunai,“ kata Ramadhan.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Parepare Faisal Andi Sapada mengaku malu dengan temuan ini. Terlebih, Kota Parepare yang memiliki slogan "Peduli" ini ternyata tidak peduli kepada masyarakat kecil.

“Mestinya ada staf atau kepala dinas membayar tunggakan becak ini. Masa sudah delapan bulan silam belum juga dibayar. Kalau ada pejabat yang masih belum membayar tagihan, apalagi cuma Rp 100.000, itu namanya tidak peduli," kata dia. (*)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas