Modus Baru, Pencurian Sapi Bawa Senjata Bom Ikan untuk Menyelamatkan Diri
Pencurian hewan ternak dengan kekerasan (Curas) semakin merajalela di Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Pencurian hewan ternak dengan kekerasan (Curas) semakin merajalela di Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep.
Bahkan kali ini pencurian sapi juga mengancam nyawa pemilik sapi karena kawanan maling tega melempar bom ikan atau bondet jika ketahuan saat mencuri sapi.
Seperti yang menimpa H Baihaqi, warga Dusun Guluk-Guluk Tengah Desa/Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep. Seekor sapi piaraannya raib dibawa kawanan maling yang diprediksi berjumlah lima orang.
Sementara pemiliknya bersama warga lain yang mengejar pencuri terjungkal karena dilempar bom ikan oleh kawanan pencuri. Beruntung nyawanya selamat tapi sapi piaraannya raib dibawa kabur kawanan pencuri.
Kasus pencurian sapi tersebut diketahui pemiliknya sekitar pukul 03.00 dini hari. Waktu itu pemilik sapi akan memberi makan hewan piaraannya, karena pagi harinya akan dibawa membajak sawah.
Namun betapa terkejutnya korban, saat masuk ke kandanga sudah tidak melihat sapinya lagi sehingga dengan spontan berteriak minta tolong, dan memberitahukan pada tetangganya jika sapinya dibawa maling.
Warga sekitar yang mendengar teriakan minta tolong karena sapinya dibawa maling, langsung melakukan pengejaran.
Namun apes, saat pengejaran warga sudah mendekat ke arah pelaku, salah satu pelaku yang diketahui berjumlah lima orang, tiba-tiba melemparkan bondet pada warga yang mengejarnya.
Bondet yang dilempar tepat disamping H Baihaqi langsung meledak keras dan membuatnya bersama beberapa warga yang mengejar kawanan pencuri pun terjungkal.
Ledakan bondet itu membuat mereka lecet-lecet, sebagian lagi berhamburan menyelamatkan diri dari lemparan bondet.
Melihat pengejarnya kalang kabut, pelaku berlari sekuat tenaga untuk menyelamatkan sapi curiannya sehingga sapi betina milik H Baihaqi tidak bisa diselamatkan, dan warga yang mengejarnya kembali dengan tangan hampa.
”Setelah dilempar bondet, kami berusaha menghindar untuk menyelamatkan diri, namun setelah asap bondet reda pencuri itu sudah tidak ada, disitulah kami kehilangan jejak sapi," kata Mustafid (31), tokoh pemuda setempat, yang ikut mengejar maling sapi itu.
Kapolsek Guluk-guluk Iptu Rasidy mengaku belum menerima laporan kasus pencurian yang terjadi di Dusun Guluk-Guluk Tengah sehingga pihaknya tidak bisa memberikan komentar, terkait kasus tersebut.
”Saya belum dengar kasus itu tapi saya cek dulu kepada anak buah saya,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.