Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebelum Jatuh ke Kawah Merapi, Eri Memang Terobsesi Manaiki Puncak Garuda

Erri Yunanto (21) diketahui foto di Puncak Garuda yang jadi titik tertinggi di Merapi sebelum terpeleset dan terjatuh kedalam kawah Gunung Merapi

Editor: Sugiyarto
zoom-in Sebelum Jatuh ke Kawah Merapi, Eri Memang Terobsesi Manaiki Puncak Garuda
DOK : Repro
Foto ini diyakini merupakan detik-detik terakhir sebelum Eri terpeleset dan jatuh ke kawah merapi 

TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Erri Yunanto (21) diketahui foto di Puncak Garuda yang jadi titik tertinggi di Merapi sebelum terpeleset dan terjatuh kedalam kawah Gunung Merapi berkedalaman lebih kurang 200 meter, Sabtu (17/5/2015) siang.

Hal itu terungkap dari kesaksian dari rekan survivor yang ikut dalam pendakian, Theofillus Dicky (21).

Menurut Dicky, sebelum naik Gunung Merapi temannya itu sudah terobsesi untuk menaiki puncak garuda dan mengambil foto.

Adapun dari enam pendaki yang sampai di puncak hanya dua orang, yakni Erri dan sejawatnya Dicky.

"Dari Pasar Bubrah kami berangkat sekitar pukul 08.30, sesampainya di puncak pada pukul 09.30, lalu mengambil foto. Eri sendiri menunggu giliran untuk naik ke Puncak Garuda, setelah pendaki lainnya," ceritanya.

Peristiwa terperosoknya seorang pendaki ke kawah Gunung Merapi menjadi peringatan bagi para pendaki.

Setiap pendaki diminta mematuhi batas aman pendakian di gunung dengan ketinggian 2.913 Mdpl itu.

BERITA TERKAIT

Kepala Tanam Nasional Gunung Merapi (TMGM), Edy Sutiyarto mengatakan jarak aman pendakian adalah 50 meter dari kepulan asap sulfaltara.

Pasalnya batuan di bibir jurang kawah Merapi sangat rapuh lantaran terpapar asap dari dasar kawah.

“Setiap pendaki yang akan mendaki Gunung Merapi selalu diberi pengarahan dari petugas titik mana saja yang dianggap berbahaya,” ungkapnya, Minggu (17/5/2015).

Menurutnya berdasarkan rekomendasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada saat status Merapi berada di level normal, pendakian hanya dianjurkan sampai di Pos Pasar Bubrah saja.

Sedangkan pendakian hingga puncak hanya direkomendasikan untuk kepentingan penelitian.

“Mungkin karena korban masih muda jadi rasa penasarannya tinggi. Sehingga kurang hati-hati dan mendekati kawah melebihi jarak yang diintruksikan,” paparnya.

Sementara itu, Ibu Eri Yunanto (21) survivor yang jatuh ke jurang merapi berharap agar evakuasi anaknya dimudahkan dan dilancarkan.

"Ya kita harapkan yang terbaik, kita sudah ikhlas dan gak mau ngebot-ngeboti kalaupun sudah gak ada ya semoga dimudahkan saja, semoga semuanya dimudahkan," ujar sang ibu Intan Farida yang ditemui Tribunjogja.com.

Selama ini dia terus memantau perkembangan pencarian anak keduanya tersebut melalui anak tertuanya Eky dan menantunya Irfan yang sudah berada di basecamp Selo Boyolali sejak Sabtu (16/5/2015) malam.

Bahkan sore tadi sang suami Nuryanto bersama seorang saudaranya juga dikabarkan menyusul ke basecamp, Selo, Boyolali.

Dirinya sendiri dari rumah hanya bisa terus berdoa dan memohon kepada tuhan agar anaknya segera ditemukan, selain itu dia juga berpuasa agar diberi kemudahan.

Malam ini di rumah keluarga juga diadakan doa bersama dengan para tetangga untuk mendoakan Eri. (tim tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas