534 Ekor Burung Perkutut Milik Warga Sleman Senilai Rp 1,3 Miliar Digasak Pencuri
Ratusan burung perkutut milik Ujang Khosim Supriatna, warga Gandu Baru, Sendangtirto, Berbah, Sleman raib dan menyisakan sangkar kosong.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Santo Ari
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Ratusan burung perkutut milik Ujang Khosim Supriatna, warga Gandu Baru, Sendangtirto, Berbah, Sleman raib dan menyisakan sangkar kosong.
Anak korban bernama Deny Taufik (20), pingsan saat pertama kali mendapati sangkar yang ada di belakang rumah kosong.
Dugaan sementara ratusan burung perkutut itu hilang dicuri orang dengan memotong kawat sangkar.
Kepada wartawan, Deni menjelaskan semula saat ia melakukan pengecekan pada Sabtu (16/5) pukul 20.00, burung perkutut hasil pembiakan keluarganya masih berada di dalam sangkar.
Akan tetapi Minggu paginya (17/5) ia kaget dan pingsan saat mendapati 534 burung perkutut milik keluarganya hilang.
"Saat saya hendak memberi makan, dan masuk ke dalam blok sangkar perkutut indukan, ternyata sudah kosong," ujarnya.
Pencuri diduga memotong kawat di dan masuk ke area sangkar dan menggasak seluruh burung di dalamnya. Ia menduga pencuri beraksi setelah pukul 00.00 malam hingga dini hari.
Anehnya, tiga orang yang tinggal di rumah itu, yakni Deni, adiknya dan ibunya tak mendengar bunyi ribut-ribut layaknya burung yang panik.
"Bapak, sedang ke Tasikmalaya ada lomba burung di sana. Saya baru tidur itu pukul 23.30, saat itu tidak ada tanda apa-apa, dan burung-burung masih di dalam sangkar," jelasnya.
Yuni Suryani (40) warga Plered Bantul yang merupakan kakak dari Deni menjelaskan setelah mendapatkan kabar bahwa perkutut milik ayahnya hilang dicuri, lantas melakukan pengecekan.
Aksi pencuri tersebut menggasak 420 perkutut di kandang umbaran, 92 ekor indukan dan 22 ekor perkutut dewasa lainnya. Dari kejadian itu keluarganya menderita kerugian sebesar Rp 1,335 miliar.
Saat pengecekan sangkar yang dapat dimasuki orang itu, ia mendapati beberapa jejak kaki mencurigakan di dalam sangka.
"Ada jejak kaki yang tidak menggunakan alas kaki, ada jejak kaki sepatu," ungkapnya.
Keanehan terlihat saat ia memeriksa bahwa tidak ditemukannya rontokan bulu burung perkutut di atas tanah. Pasalnya, apabila orang tak dikenal mendekat ke sangkar, sudah dipastikan burung-burung itu beterbangan.
"Apalagi kalau ditangkap, pasti memberontak, dan paling ga bulu-bulunya lepas. Ini enggak, kandang memang dalam keadaan terbuka, tapi bersih tidak ada bulu tercecer," terangnya.
Kasus pencurian burung perkutut milik keluarga Ujang Khosim saat ini tengah didalami pihak Polsek Berbah. (tribunjogja.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.