Dikira Begal, Pemuda Mabuk Dihajar Massa
AP (21) dihajar massa lantaran diduga karena kesalahpahaman dengan warga dusun Srandakan yang mengiranya begal.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribun Jogja, Anas Apriyadi
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Seorang pemuda asal Mayongan, Trimurti, Srandakan, Bantul babak belur dihajar massa, Selasa (26/5/2015) dini hari di Srandakan.
AP (21) dihajar massa lantaran diduga karena kesalahpahaman dengan warga dusun Srandakan yang mengiranya begal.
Kapolsek Srandakan, Kompol Endang Suprapto, menjelaskan bahwa AP digelandang oleh warga dusun Srandakan ke Mapolsek Srandakan pada tengah malam dalam keadaan sekujur muka lebam. Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan polisi, AP bersama rekannya R (21) diketahui telah menghadang sebuah truk saat akan memasuki penambangan pasir dusun Srandakan.
“Itu cuma salah paham, ada truk mau masuk ke penambangan di Kali Progo jam 12.00 malam dilarang masuk sama dua orang, lalu balik ke jalan besar dan pergi, lalu ketemu warga asli dusun situ,” terangnya.
Ketika bertemu warga itulah sempat terjadi adu mulut hingga mengakibatkan AP dan R dihajar massa, karena dikira melakukan pembegalan. Sekitar 10 orang warga menghajarAP sedangkan R yang merupakan warga Lendah, Kulonprogo berhasil kabur.
Endang membenarkan bahwa warga yang membawa AP ke kantor polisi melaporkan bahwa AP adalah pelaku pembegalan. Meski begitu, polisi belum bisa menarik kesimpulan bahwa AP adalah begal karena belum ada bukti yang mendukung.
Meski begitu, AP diketahui membawa alkohol dan diduga berada dalam pengaruh alkohol, sehingga melakukan tindakan yang memicu amarah warga.
“Motifnya menghadang truk masih belum bisa diketahui, mereka juga tidak mendapat apa-apa, yang mereka lakukan ini sebenarnya tidak bisa disebut pembegalan,” terang Endang.
Kini AP yang juga telah dibawa ke klinik untuk mengobati lukanya masih berada di Mapolsek Srandakan untuk diamankan sementara. Sedangkan rekannya juga masih dicari untuk penyelidikan lebih lanjut. (*)