Polisi di Malang Bongkar Sindikat Joki Masuk Perguruan Tinggi
Berdasarkan penelusuran polisi, aktivitas dari seluruh jaringan Herwanto ini mudah diakses anggota karena ia menempatkan satu cloud server internet.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Jaringan joki Herwanto alias Anton ternyata canggih. Jaringan ini bisa berkomunikasi meski lokasi mereka terpisah hingga ratusan kilometer, dan saling tahu aktivitas dari masing-masing kelompok.
Berdasarkan penelusuran polisi, aktivitas dari seluruh jaringan Herwanto ini mudah diakses anggota karena ia menempatkan satu cloud server internet.
Server yang ia pilih adalah dropbox yang mampu menyimpan dokumen hingga besaran 15 Gigabyte.
Dropbox ini selalu terdapat pada ponsel yang berbasis android.
Seorang penyidik bercerita, ponsel Rafid (19) juga terhubung otomatis dengan dropbox saat ujian masuk Universitas Muhammadiyah Malang.
Ini membuat Herwanto mudah memantau data soal yang masuk meskipun dia saat itu berada di Yogyakarta.
Untuk diketahui, Rafid merupakan warga Jl Semeru GG Buntu, Kelurahan Sisir, Kota Batu yang ditangkap polisi karena bertindak curang saat ujian masuk Jurusan Kedokteran di Universitas Muhammadiyah Malang.
Penangkapan dia berlangsung pada Senin (11/5/2015).
Selain menangkap Rafid, pada hari itu polisi juga menangkap nama-nama berikut ini:
1. Kusnul Nurdianti (18) warga Desa Kuta RT01/RW01, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat
2. Bramantyo Prabu Wisnu Sadewo (20), warga Dusun Ngepeh RT09/RW05, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun.
3. Rizkia Putri Lestari (18) warga Jl AMD III No. 04 RT01/RW03, Kelurahan Hilir Super, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.
Keempat orang ini merupakan satu jaringan dibawah kendali seorang pria asal Jakarta, ‘GLG’.
Ia kini menjadi buronan polisi setelah ulah dia menjadi joki terbongkar.
“Buron ini bertugas memberi pengarahan, dan ketua kelompok satu,” kata penyidik polisi tadi.
Kelompok dua, lanjut penyidik tadi dikomandoni langsung oleh Herawanto alias Anto atau BW. Ia bertugas mempersiapkan perlengkapan untuk memudahkan komunikasi.
Selain itu, Anto juga bertugas merekrut orang-orang yang bisa membantunya untuk memudahkan perjokian.
Ia juga membagi tugas dari tiap orang mulai dari menjadi divisi perlengkapan, penagihan, master atau bagian menjawab soal, hingga menjadi operator.
“Tersangka ini juga menjadi salah satu operator di jaringan itu,” papar penyidik tadi.
Penulis: Adrianus Adhi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.