Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menhan Pastikan Pengerahan Drone untuk Pengamanan Perbatasan

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan pertahanan perbatasan Indonesia-Malaysia akan ditunjung dengan pesawat tanpa awak atau drone.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Menhan Pastikan Pengerahan Drone untuk Pengamanan Perbatasan
Tribun Kaltim/Niko Ruru
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meresmikan pembangunan Pos Perbatasan RI-Malaysia di Pulau Sebatik, Kalimatan Utara, Kamis (4/6/2015). (Tribun Kaltim/Niko Ruru) 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menegaskan pertahanan perbatasan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Indonesia dengan Malaysia akan didukung dengan pesawat tanpa awak atau drone.

Ia meminta agar pembangunan pos perbatasan Republik Indonesia-Malaysia bukan hanya dibuatkan untuk tidur prajurit saja.

“Ke depan ada untuk drone sendiri, ada tempat pengendalian. Ada ruang tamu kalau penduduk datang," ujar Ryamizard, Kamis (4/6/2015), yang secara simbolis melakukan pembangunan dan renovasi pos perbatasan RI-Malaysia di Pos Pamtas Yonif 433/Julu Siri Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah, Pulau Sebatik.

Diwawancarai TRIBUNKALTIM.CO, Ryamizard menjelaskan, untuk mengoperasikan drone di Kabupaten Nunukan, tentu harus didirikan pos terlebih dahulu.

"Posnya kan belum dilihat semuanya? Jadi nanti drone bisa ada di sini, bisa dikendalikan di sini. Untuk mengoperasikan drone di sini harus ada ruang data. Dikendalikan melihat layar di sini, untuk melihat apa yang dilihat drone itu sendiri, itu pasti ketahuan,” ujarnya.

Saat ini pengoperasioan drone dikendalikan dari pangkalan angkatan udara di Kalimantan Barat.
“Sudah ada 10 drone di Kalimantan Barat. Nanti semuanya dong. Nanti di sini, termasuk juga di Papua,” katanya.

Berita Rekomendasi

Selain didukung tekonologi canggih drone, pengawasan perbatasan juga didukung dengan penggunaan chip pada patok perbatasan. "Kalau dibongkar, digoyang-goyang akan ketahun,” terang Ryamizard.

TNI melakukan pembangunan dan renovasi pos perbatasan RI-Malaysia di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara sepanjang 1.038 kilometer di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur serta Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. Pembangunan dan renovasi direncanakan mencapai 50 pos.

Hingga 2010, sudah 27 pos yang terbangun sampai pemisahan Kodam VI/Mulawarman dan Kodam XII/Tanjungpura pada 2010 lalu. Pembangunan Pos Pamtas sampai tahun 2013 mencapai 33 pos. Sementara pada 2014 mencapai 7 pos.

"Pembangunan pos tahun anggaran 2015 sebanyak 10 pos dengan renovasi pos pada tahun 2015 mencapai 6 pos,” imbuh mantan Kepala Staf Angkatan Darat periode 2002-2005.

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas