Kuli Bangunan Dituding Punya Ilmu Hitam Batal Lakukan Sumpah Pocong
Tiba-tiba saja Cholil dan dua warga lainnya di Kecamatan Kanigoro batal melakukan sumpah pocong. Padahal segala persiapan sudah dilakukan.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Imam Taufiq
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Puluhan warga Desa Gamprang, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur sudah berdatangan ke masjid desa setempat, Jumat (5/6/2015), untuk menyaksikan rencana pelaksanaan sumpah pocong.
Saat segala persiapannya sudah siap, mendadak Polres Blitar, Jawa Timur, membatalkan acaranya. Padahal sejak pagi mereka sudah menyiagakan satu pleton Dalmas untuk berjaga-jaga di lokasi sumpah pocong.
"Perangkat setempat sudah berhasil melobi kedua bela pihak yang berkonflik. Namun demikian kami tetap akan memantaunya. Jangan sampai keduanya bersitegang kembali," kata Kapolres Blitar AKBP Muji Ediyanto.
Kepala Desa Gaprang, Abdul Muntolib (48), mengatakan kedua bela pihak yang berselisih sudah didamaikan. Sepertinya, mereka sudah bisa diajak berkomunikasi, agar tak melanjutkan rencana sumpah pocong.
"Mereka, sudah kami datangi ke rumahnya masing-masing. Tujuannya, agar jangan terjadi sumpah-sumpahan, baik sumpah pocong atau sumpah dengan Alquran," kata Muntolib.
Menurut dia, rencana sumpah pocong karena tak ada jalan lain untuk menyelesaikan perselisihan antara Ahmad Cholil (48) dengan dua warga setempat yakni Kasturi (40) dan Agus (28). Entah dari mana sumbernya, Cholil dituduh memiliki ilmu hitam.
Munculnya tuduhan itu berawal dari salah satu anggota keluarga Kasturi sakit keras dan akhirnya meninggal dunia yakni Siti (19). Ia meninggal dunia sekitar 40 hari lalu saat usia kehamilannya sudah tujuh bulan.
"Entah siapa yang memanas-manasi, akhirnya muncul isu kalau kematian korban akibat kena ilmu hitam. Ujung-ujungnya, tuduhan itu diarahkan ke dia (Cholil)," cerita Muntolib.
Tak lama setelah peristiwa itu, ada warga yang sedang sakit keras yakni Marsiti (27), istri Agus. Saat suhu badannya panas, Marsiti mengigau dan menyebut-nyebut nama Cholil. Akhirnya keluarga Agus kembali menuduh Cholil, bahkan namanya jadi perbincangan warga.
Karena memendam kecurigaan begitu lama, kesabaran mereka habis. Kedua keluarga memutuskan menggeledah rumah Cholil. Namun, petugas Polsek Kanigoro berhasil mencegah mereka.
"Karena tak bisa didamaikan akhirnya muncul wacana untuk dilakukan sumpah pocong. Sebab, dia sendiri (Cholil) juga bersedia disumpah pocong. Da ingin membuktikan dirinya enggak melakukan sesuatu seperti yang dituduhkan warga," paparnya.
Setahu Muntolib, meski Cholil itu pendatang, namun tak diketahui berperilaku aneh. Bahkan, ia dengan tetangga baik. Muntolib tak percaya Cholil memiliki ilmu hitam. "Jaman seperti ini kok masih ada orang bisa menyantet," ungkapnya.
Ditemui di rumahnya, Cholil tampak terguncang. Ia tak menyangka dirinya sampai dituduh menyantet tetangganya. Menurut Cholil, dirinya tak bisa apa-apa, apalagi sampai punya ilmu hitam seperti yang dituduhkan orang lain.
"Dari mana, saya punya ilmu seperti itu? Jika tak percaya silakan rumah saya digeledah. Memang, saya itu pendatang dan orang paling enggak punya di sini. Kerjaan saya hanyalah kuli bangunan. Sebenarnya, saya hari ini masuk kerja namun karena akan disumpah pocong terpaksa saya libur. Kalau saya enggak mau, dikira saya enggak berani," paparnya.
Cholil mengetahui tuduhan yang dialamatkan kepadanya dari sang istri. Saat istrinya belanja, banyak tetangga bertanya apa benar Cholil punya ilmu hitam. Sang istri kaget dengan pertanyaan tetangga. Karena kaget, istrinya balik ke rumah.
"Namun saya diam saja dan pasrah. Memang saya enggak bisa apa-apa dan tak melakukan apa-apa seperti yang dituduhkan itu. Namun, saya siap jika diajak sumpah apa saja karena saya merasa nggak salah," tegas Cholil.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.