Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

‎Peserta Jelajah Sepeda Papua Bermalam di Perbatasan

Peserta Jelajah Sepeda Papua finish di Kota Sota. Di kota yang berdiri pos perbatasan Indonesia-Papua Nugini, mereka bermalam minggu di dalam tenda.

Editor: Y Gustaman
zoom-in ‎Peserta Jelajah Sepeda Papua Bermalam di Perbatasan
Sonora/FX Liliek Setyowibowo
Pesepeda Jelajah Sepeda Papua mengakhiri perjalanan di garis akhir di Kota Sota, Papua. Kota ini merupakan perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini. Di sini mereka bermalam minggu di dalam tenda. 

Laporan Wartawan Sonora, FX Liliek Setyowibowo

TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Berbeda dengan etape satu sampai tiga, pada etape empat yang menempuh jarak 80 kilometer dari Merauke ke Sota, Sabtu (6/6/2015), peserta Jelajah Sepeda Papua tidak menemui tanjakan ataupun turunan. Kondisi jalan pun halus beraspal.

Peserta yang berangkat dari Merauke pukul 14.15 WIT, tiba sekitar empat jam kemudian di perbatasan wilayah Indonesia dengan Papua Nugini, tepatnya di Pos Pelayanan Terpadu Lintas Batas RI-PNG di Sota, Papua.

Memulai perjalanan setelah hujan rintik, sedikit membantu pesepeda untuk 'melawan' teriknya cuaca di Papua. Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 kilometer, peserta Jelajah Sepeda Kompas memasuki Taman Nasional Wasur

Pada etape ini pesepeda terbang ke Merauke, lalu dilanjutkan menempuh jarak 80 kilometer ke Sota, wilayah perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini. Di Taman Nasional Wasur ini, peserta berharap masih dapat melihat rusa yang melintas di jalan.

"Mudah-mudahan nanti masih bisa melihat rusa, itu pun kalau beruntung." ujar Agung, salah satu peserta sebelum memulai gowesannya.

Di Taman Nasional Wasur, peserta dihadapkan dengan jalanan lurus dan dapat melihat jauh ke depan. Di sisi kiri dan kanan jalan, terlihat pohon bus berbatang putih setinggi lima meter. Menurut warga, harum daun pohon bus seperti minyak kayu putih.

Berita Rekomendasi

Hampir sekitar 50 kilometer, peserta ditemani pemandangan yang sama. Inilah yang peserta takutkan. Peserta lebih takut terhadap trek seperti ini dibandingkan dengan trek menanjak ataupun menurun. Alasannya, trek mendatar dan pemandangan yang itu-itu saja bisa membuat mereka terserang kantuk.

Untung, di pertengahan perjalanan, peserta 'dihadiahi' hujan. Badan jalan yang licin dan sedikit bertanah serta ada beberapa lubang, membuat adrenalin peserta kembali bergelora.

Apa yang diharapkan Agung dan beberapa pesepeda lainnya untuk dapat melihat kangguru tidak kesampaian. Menurut warga, kanguru sudah sulit terlihat karena maraknya perburuan liar terhadap hewan khas Australia tersebut. Kanguru diyakini warga, tidak berani lagi melintasi jalanan dan memilih masuk ke dalam hujan di Taman Nasional Wasur itu.

Akhirnya, peserta Jelajah Sepeda Papua memasuki Tugu Kota Sota. Peserta yang terbagi dalam beberapa kelompok menyanyikan lagu perjuangan 20 kilometer menjelang finish di perbatasan wilayah RI-PNG. Di sini mereka bermalam di tenda.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas