Jumlah Wirausahawan Muda di Yogya Masih Minim
Minat anak muda di Kota Yogyakarta di bidang kewirausahaan masih minim.
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Jogja, Pristiqa Ayun Wirastami
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Minat anak muda di Kota Yogyakarta di bidang kewirausahaan masih minim. Oleh karena itu, guna meningkatkan minat mereka berwirausaha, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta membuat sebuah program yang dinamakan Home Bussines Camp (HBC).
Tri Karyadi, Kepala Bidang Pengembangan Sumberdaya UMKM Disperindagkoptan Kota Yogyakarta menjelaskan HBC merupakan salah satu kegiatan inovasi dari Disperindagkoptan Kota Yogyakarta yang mendukung Program Kewirausahaan Nasional.
Dengan adanya program ini, pihaknya menargetkan bisa melahirkan setidaknya 20 pengusaha muda baru setiap tahunnya.
"Program ini memang fokus pada anak muda yang punya hasrat untuk mengembangkan sebuah bisnis berbasis hobi baik secara personal maupun kelompok," kata Tri.
Lebih lanjut Tri menjelaskan pada Selasa (9/6/2015) mendatang, Disperindagkoptan Kota Yogyakarta akan melakukan sesi wawancara kepada para calon pengusaha yang mendaftarkan dirinya dalam program HBC.
Dari sesi wawancara ini, akan disaring 30 orang untuk dididik dalam pelatihan perencanaan bisnis pada tanggal 16 Juni 2015.
Diharapkan nantinya ke-30 orang yang lolos seleksi dalam program HBC merupakan calon-calon pengusaha yang memiliki perencanaan matang terkait bisnis yang akan mereka dirikan.
"Tentunya kami akan selektif memilih siapa saja yang masuk dalam program pelatihan di HBC yang akan dilaksanakan selama lima hari dengan sistem karantina. Tentunya kami tidak ingin mendidik mereka yang belum memiliki perencanaan matang terkait bisnis mereka," tegas Tri.
Sementara itu, Sugianto, seorang konsultan bisnis yang mengisi materi dalam program HBC ini mengatakan setelah selesai mengikuti pelatihan, calon pengusaha muda ini akan diberi pendampingan oleh para konsultan bisnis yang telah bekerjasama dengan Disperindagkoptan Kota Yogyakarta selama satu tahun.
"Selama satu tahun pendampingan, kami akan memberi materi mengenai strategi bisnis, pemasaran, pengembangan modal, dan juga eksplorasi keunikan jenis bisnis yang dijalani," ujar Sugianto.
Selama ini, menurut Sugianto pebisnis di Kota Yogyakarta masih lemah dalam inovasi. Sehingga tak sedikit bisnis yang harus gulung tikar karena tak kuat dalam menghadapi persaingan.
Oleh karena itu, mencari keunikan dan sesuatu yang baru perlu terus dilakukan untuk memulai sebuah bisnis baru.
"Dalam menciptakan sebuah bisnis sebaiknya tidak jauh dari hobi. Namun juga harus berbeda dengan yang lain dan memiliki nilai jual yang tinggi," tandasnya. (Tribunjogja.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.