Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mulai 7 Juli Stasiun Tugu Tak Layani KA Lokal Jarak Pendek

PT KAI Daops 6 Yogyakarta menerapkan kebijakan baru terkait perubahan pola operasional kereta ekonomi jarak pendek.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mulai 7 Juli Stasiun Tugu Tak Layani KA Lokal Jarak Pendek
Tribun Jogja/Rento Ari Nugroho
Ilustrasi Kereta Api Prameks 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - PT KAI Daops 6 Yogyakarta menerapkan kebijakan baru terkait perubahan pola operasional kereta ekonomi jarak pendek.

Kebijakan perubahan pola operasional ini diterapkan untuk kereta api ekonomi jarak pendek yaitu KA Prameks dan KA Sriwedari.

Kepala Humas PT KAI Daops 6, Gatut Sutiyatmoko, menuturkan, kebijakan baru ini dilaksanakan mulai Selasa (7/7/2015).

Perubahan operasional kereta api jarak pendek untuk KA Prameks pola operasional dari Stasiun Kutoarjo menuju Stasiun Solo Balapan, diubah menjadi pola operasional dari Stasiun Kutoarjo menuju stasiun terakhir di Stasiun Jebres.

Selain itu juga akan diterapkan perubahan pola operasi baik untuk kereta api jarak pendek maupun jarak jauh.

Mulai Selasa (7/7/2015), semua KA ekonomi lokal, KA Prameks dan KA Sriwedari, KA Sidomukti dan KA Joglo Ekspress, yang awalnya berhenti di Stasiun Tugu dan Stasiun Solo Balapan, hanya berhenti di Stasiun Lempuyangan dan Stasiun Solo Jebres.

Sedangkan untuk Kereta Api Jarak jauh hanya dioperasikan di Stasiun Tugu dan Stasiun Solo Balapan, sehingga tidak bercampur dengan kereta api lokal di Lempuyangan maupun Solo Jebres.

"Semua KA lokal di Stasiun Lempuyangan, sedangkan kereta api jarak jauh akan difokuskan di Stasiun Tugu saja. Begitu juga di bagian timur, untuk kereta api jarak jauh hanya difokuskan di Stasiun Solo Balapan, sedangkan untuk jarak dekat hanya di Stasiun Solo Jebres," tutur Gatut, di kantor Humas PT KAI Daops 6, Selasa (16/6/2015).

Gatut menuturkan, tujuan dilakukan pemisahan kereta jarak jauh dan kereta api jarak pendek adalah untuk meningkatkan pelayanan kereta api selama musim lebaran.

Masalah yang sering dihadapi adalah lonjakan jumlah penumpang di Stasiun Lempuyangan, sedangkan kondisi hall stasiun yang terbatas.

"Setiap liburan dan lebaran, kondisi di Stasiun Lempuyangan itu cenderung overload, apalagi kondisi hall nya juga terbatas sempit, sehingga akhirnya kami putuskan untuk dipisahkan, Stasiun Lempuyangan tidak melayani KA jarak jauh lagi, hanya KA lokal. Dikhawatirkan kalau tetap digabung terjadi penumpukan penumpang di stasiun sehingga terpaksa berdesak-desakan," ujar Gatut.

Selain perubahan pola operasional, per tanggal 1 Juli, untuk tarif ekonomi jarak pendek, Prameks dan Sriwedari akan disamakan.

Terpantau harga tiket KA Sriwedari dan Prameks sampai akhir bulan adalah Sriwedari Rp 13.000, untuk Prameks Rp 8.000.

Kebijakan penyamaan tarif ini mulai Rabu (1/7/2015), tarif Sriwedari dan Prameks untuk relasi Jogja-Solo akan disamakan menjadi Rp 8.000.

"Nanti tarif kereta api lokal, Sriwedari dan Prameks, untuk relasi Jogja-Solo akan disamakan. Yang tadinya Sriwedari, Rp 13.000 akan disamakan dengan tarif prameks Rp 8.000. Kebijakan ini diterapkan mulai tanggal 1 Juli," ujar Gatut.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas