TRIBUNNEWS.COM - Erma Diah Putri Nugrahanti (19) tak menyangka, jika dirinya bisa masuk menjadi finalis Putri Muslimah Indonesia 2015 yang diselenggarakan oleh salah satu televisi swasta.

Bagaimana tidak, mahasiswi Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta angkatan 2014 ini hanya punya sedikit pengalaman di dunia modeling.

Satu-satunya pengalaman, ia peroleh dari sejumlah lomba yang pernah ia ikuti.

Modalnya cukup belajar secara otodidak.

Beruntung, ia juga kerap memperoleh bimbingan dan arahan dari gurunya.

Adapun dalam beberapa lomba, ia kerap kali menjadi satu-satunya kontestan yang mengenakan hijab.

Hasilnya, ia beberapa kali keluar sebagai juara.

Dari situlah ia mulai memupuk keinginan untuk berkarya di kancah nasional.

Salah satunya dengan mengikuti pemilihan Putri Muslimah Indonesia tahun 2014.

Sayang, pengalaman pertamanya tak membuahkan hasil menggembirakan. Saat itu ia gagal.

Tak menyerah, tahun 2015 ini ia kembali mengikuti lomba yang sama.

Perjuangannya berbuah manis, ia lolos dan kini tercatat sebagai satu diantara 25 finalis pemilihan Putri Muslimah Indonesia 2015.

Erma menceritakan, dulu sebenarnya ia tak berhijab,

Namun berubah konsisten mengenakan hijab setelah ia merasa sudah ditegur oleh Allah SWT.

"Awalnya dulu gak berhijab seperti ini. Hanya mengenakannya saat sekolah saja," ujarnya kepada Tribun Jogja, Rabu (24/6/2015).

Ia mulai mengenakan hijab secara konsisten setelah mengalami kecelakaan hingga patah tulang kaki kiri dan harus mendapatkan 17 jahitan.

Ia minder karena bekas jahitan itu terlihat setiap kali ia mengenakan celana pendek.

Bukan hanya itu, remaja kelahiran 1 Februari 1996 ini menganggap bahwa peristiwa itu kemungkinan merupakan teguran dari Allah kepada dirinya untuk berubah dan mulai menutupi auratnya tak seperti penampilannya sebelumnya.

Dari situlah, Erma secara konsisten terus mengenakan hijab. (TRIBUNJOGJA.com)