Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Butuh 50 Tahun Rehabilitasi 62.028 Pecandu Narkoba Yogyakarta

Butuh waktu lebih 50 tahun untuk merehabilitasi 62.028 pencandu narkoba di Yogyakarta. Pada 2015 saja, target rehabilitasi mencapai 1369.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Butuh 50 Tahun Rehabilitasi 62.028 Pecandu Narkoba Yogyakarta
Muhammad Zulfikar
Petugas BNN dan barang bukti sabu tersangka. 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hari Susmayanti

TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Kepala Badan Narkotika Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta, Soetarmono, mengatakan butuh waktu lebih 50 tahun untuk merehabilitasi seluruh pencandu narkoba di Yogyakarta.

Pada 2015 saja, BNN DIY hanya mampu menargetkan rehabilitasi untuk 1.369 pecandu saja. Sementara jumlah total pencadu di Yogyakarta mencapai 62.028 orang.

"Dengan alokasi rehabilitasi hanya 1.369 orang, maka untuk merehabilitasi seluruh pecandu narkoba membutuhkan waktu lebih dari 50 tahun,” kata Soetarmono saat ditemui di Pemkab Gunungkidul, Yogyakarta, Kamis ( 25/6/2015).

Dalam merehabilitasi pecandu narkoba ini, BNN menggandeng berbagai pihak mulai dari yayasan, rumah sakit serta puskesmas. Para pecandu direhabilitasi supaya bisa terbebas dari jerat narkoba dan kembali hidup normal.

Di DIY, jumlah pecandu narkoba cukup tinggi, menduduki posisi kelima secara nasional. Hal itu tidak lepas dari banyaknya mahawasiswa dari seluruh Indonesia yang kuliah di Yogyakarta.

"Pada 2008, kita menduduki posisi kedua penyalahgunaan narkoba secara nasional. Pada 2014 lalu, penyalahgunaan narkoba di DIY menduduki posisi ke lima secara nasional,”jelasnya.

Berita Rekomendasi

Sementara, untuk wilayah DIY penyalahgunaan narkoba paling banyak terjadi di Kota Yogyayakarta, Sleman dan Bantul. Untuk wilayah Gunungkidul dan Kulonprogo masih relatif rendah.

Namun demikian, meski saat ini penyalahgunaan narkoba di wilayah Gunungkidul masih sedikit, Soetarmono meminta kepada semua pihak untuk tetap waspada. Sebab di Gunungkidul banyak obyek wisata tujuan wisatawan.

“Gunungkidul masih relatif minim, di sini banyaknya minuman keras ya. Namun tetap perlu diwaspadai peredaran di tempat pariwisata, apalagi di Gunungkidul banyak objek wisata yang indah," urainya.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas