Para Waria Lari, Dua PSK Diamankan saat Dirazia Polisi
Meski bulan Ramadan, sejumlah waria dan wanita yang diduga PSK masih kedapatan mangkal di beberapa titik di Kota Semarang.
Editor: Dewi Agustina
Aparat Polisi Kewalahan Mengejar Waria saat Dirazia
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muh Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Meski bulan Ramadan, sejumlah waria dan wanita yang diduga PSK masih kedapatan mangkal di beberapa titik di Kota Semarang.
Saat aparat Polsek Gayamsari Semarang menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat), Kamis (25/6/2015) dini hari terlibat kejar-kejaran dengan para waria.
Operasi itu terjadi di daerah Jembatan Tanggul Indah (TI). Di sini polisi sempat terlibat aksi kejar kejaran dengan beberapa waria yang sedang "mangkal" menunggu pelanggan. Melihat kedatangan petugas, sekitar 6 waria ini langsung melarikan diri. Polisi yang mengejar tak berhasil menemukan waria tersebut.
"Cepat sekali larinya, sepertinya sudah latihan lari," ujar seorang anggota polisi.
"Jangan salah, mereka itu laki laki. Jadi wajar larinya kencang," timpal anggota polisi yang lain.
Di lokasi ini, polisi juga mengamankan dua orang wanita yang diduga sebagai PSK. Kedua wanita itu lalu digelandang ke Polsek Gayamsari untuk diberi pembinaan.
Sedangkan operasi pekat di daerah Purwosari, polisi berhasil menemukan beberapa warga sedang pesta miras di sebuah rumah sekaligus warung di daerah Purwosari, Gayamsari. Mereka hanya "cengar cengir" saat digerebek petugas dan diminta membubarkan diri.
"Iseng iseng (sambil) nunggu sahur Pak," ujar seorang pria paruh baya kepada polisi.
Pemilik warung, Nardi, juga terlihat tenang saat polisi menyita minuman keras yang terpajang di meja dan etalase warungnya. Hampir saja polisi kecolongan, pasalnya Nardi ternyata menyimpan ratusan botol minuman keras di sebuah gudang kecil di samping warungnya. Padahal, personel polisi ini sudah siap siap untuk melanjutkan patroli. Barang haram itu pun akhirnya diangkut ke Mapolsek Gayamsari Semarang.
Kanit Reskrim Polsek Gayamsari, AKP Suharto, mengatakan selama bulan ramadan pihaknya akan mengintensifkan operasi yang fokus pada penyakit masyarakat.
"Seperti minuman keras, PSK, dan premanisme," kata Suharto.