Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Misteri Batu Bleneng di Tol Cipali yang Tak Bisa Dipindahkan ataupun Dihancurkan

Romli yang tinggal di kaki Gunung Salam percaya, Batu Bleneng memiliki kekuatan gaib sehingga tidak bisa dipindahkan maupun dihancurkan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Misteri Batu Bleneng di Tol Cipali yang Tak Bisa Dipindahkan ataupun Dihancurkan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah kendaraan melintasi Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) di Palimanan, Jawa Barat, Rabu (24/6/2015). Jalan tol terpanjang se-Indonesia dengan jarak 116, 75 kilometer tersebut telah terjadi kecelakaan sebanyak 30 kali sejak dibuka untuk umum pada (13/6/2015) oleh Presiden Joko Widodo. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON -  Sebuah tanjakan diikuti tikungan ke kiri mengakhiri jalanan lurus sepanjang sekitar 90 km dari pintu tol Cikopo, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Tanjakan itu diapit tebing sepanjang kurang lebih 300 meter.

Pada tebing sisi selatan, bertengger sebuah batu besar. Mayoritas warga setempat menganggap batu tersebut keramat dan tak bisa diutak-atik. Hal itu pula yang menyebabkan konstruksi jalan tol di wilayah tersebut dibuat berbelok-belok, mirip aksara S.

"Gunung yang tinggi bisa dibelah untuk jalan tol, tapi batu itu tidak bisa," ujar Romli (55), warga di pinggir Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Kamis (25/6/2015).

Di Jalan Tol Cipali, bentuk jalan yang menikung dan membelah bukit hanya ada di Km 181-182. Lokasi tersebut masuk wilayah Desa Walahar, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Secara turun temurun, warga Walahar menyebut bukit itu sebagai Gunung Salam. Sedangkan batu yang bertengger di punggung bukit dinamai Batu Bleneng.

Romli yang tinggal di kaki Gunung Salam percaya, Batu Bleneng memiliki kekuatan gaib sehingga batu seukuran bus kota itu tidak bisa dipindahkan maupun dihancurkan. Menurut Romli, lantaran Batu Bleneng bergeming, konstruksi jalan diubah, dari lurus 180 derajat menjadi letter S.

Romli mengatakan pekerja proyek jalan tol telah mencoba memindahkan dan menghancurkan Batu Bleneng menggunakan alat-alat berat. Namun upaya tersebut selalu gagal. Kabarnya, setiap kali pekerja hendak memindahkan batu, maka terjadi insiden atau kecelakaan kerja.

Berita Rekomendasi

Bahkan, kabarnya, ada operator alat berat yang meninggal dunia setelah nekat berupaya memindahkan Batu Bleneng.

"Katanya ada yang meninggal, cuma saya tidak lihat," ujar Romli.

Beberapa warga juga percaya mitos Batu Bleneng adalah sumbat mata air raksasa. Apabila batu itu dipindahkan, maka air akan menyembur tanpa henti. Menurut warga, Batu Bleneng juga pernah dijadikan lokasi syuting acara televisi tentang lokasi-lokasi angker.

Ketika menelusuri jalan setapak di punggung Gunung Salam, Tribunnews mendapati sekitar 10 makam di dekat Batu Bleneng.

Selain itu juga terdapat sebuah saung atau gubuk yang menempel pada Batu Bleneng. Namun saung tersebut tidak terlihat dari jalan tol karena tersembunyi di balik batu.

Bagi pelintas Jalan Tol Cipali dari Cirebon ke Jakarta, Batu Bleneng terdapat di sisi kiri sedangkan pelintas dari Jakarta, batu itu ada di sisi kanan.

Akibat pemotongan Gunung Salam, Batu Bleneng kini berada di bibir tebing sisi selatan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas