Bawa 100 Lumpia Khusus Untuk Perwakilan Dubes Malaysia
Pada 20 Februari 2015 lalu, Meme memimpin demo ratusan orang di depan kantor Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta.
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM. SEMARANG,-- Kesehariannya memang lebih banyak dihabiskan di dapur. Namun, bukan berarti Meme ogah "tampil ke luar".
Pada 20 Februari 2015 lalu, Meme memimpin demo ratusan orang di depan kantor Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta. Ia tidak terima, lumpia diklaim negara tetangga tersebut.
Memakai ikat kepala warna merah-putih, Meme beberapa kali mengepalkan tangan kanannya sementara tangan kiri memegang papan bertuliskan "Save Lumpia".
"Saat itu, saya membawa 100 buah lumpia dari Semarang ke Jakarta, lalu saya serahkan kepada perwakilan Kedubes Malaysia. Saya ingin menyuarakan kepada dunia, lumpia itu asli warisan Indonesia," kata Meme.
Selain berkonsentrasi kepada lumpia, Meme tak pernah melupakan perannya sebagai ibu dari puteri semata wayangnya, Tsainxing atau akrab dipanggil Xing-xing.
Meme mengatakan, puterinya itulah satu-satunya penerus usaha. "Seseorang telah mengambil rahim saya tanpa sepengetahuan saya. Setelah beberapa tahun berlalu, saya baru sadar kalau saya tidak lagi punya rahim," ujar Meme sambil menarik nafas dalam-dalam.
Meme pun menikmati setiap waktunya bersama Xing-xing. Sabtu (27/6/2015) lalu, Meme dan Xing-xing yang punya tanggal dan bulan lahir sama, merayakan ulang tahun secara sederhana.
"Kami merayakan ulang tahun bersama 100 tukang becak di halaman depan Lumpia Delight. Kami bagikan lumpia dan beras kepada mereka," kata Meme. (*)
