TNI: Untuk Sementara, Jenazah Utuh Berjumlah 91
Marsekal TNI Agus Supriatna menegaskan, hingga kemarin malam hanya 91 kantong mayat yang berisi jenazah utuh.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribun Medan, Sofyan Akbar
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna menegaskan, hingga kemarin malam hanya 91 kantong mayat yang berisi jenazah utuh.
Sedangkan 50 kantong mayat berisi potongan tubuh korban pada kecelakaan pesawat Hercules C-130 di Jalan Jamin Ginting, Medan, Selasa lalu.
"Saya tetap dengan pernyataan awal dan tidak ada yang berubah," katanya menjawab kesimpang-siuran jumlah jenazah yang telah teridentifikasi, Rabu (1/7).
Agus juga memastikan bahwa manifest pesawat juga tidak berubah yakni 12 kru dan 110 penumpang. Ia menambahkan, baru 56 jenazah yang teridentifikasi. Ia juga memastikan, identifikasi korban hari ini, kerja tim dokter akan semakin cepat, karena tim DVI akan menambah jumlah petugas, sebelumnya tiga meja menjadi tujuh meja.
"Akan semakin cepat kerjanya. Paling lama mungkin satu jam untuk setiap jenazah," katanya.
Agus juga meminta tim DVI agar bekerja cepat dan memprioritaskan jenazah yang memiliki identitas lengkap mulia dari pakaian, handphone, dan ciri fisik.
TNI AU merilis kepastian mengenai jumlah korban kecelakaan pesawat Hercules adalah 122.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Dwi Badarmanto di Lanud Halim Perdanakusuma, kemarin malam. "Jadi, jumlah korban yang ada di pesawat adalah 122 orang," kata Dwi.
Dwi melanjutkan, jumlah penumpang Hercules itu terdiri atas 12 kru atau awak pesawat, dan 110 penumpang. Hal ini untuk meluruskan informasi mengenai 142 kantong mayat. "Yang 91 itu adalah jenazah yang utuh, kemudian sisanya, yang 50, adalah kumpulan potongan dari korban sehingga korban tetap 122 orang," ujar Dwi.
Selain korban penumpang pesawat, pihak TNI AU tengah menelusuri informasi mengenai korban di darat. Menurut hasil pendataan, ada tujuh orang di lokasi jatuhnya pesawat yang belum ditemukan.
"Ada tujuh orang yang di darat, salah satunya mungkin teman-teman media melihat ada yang selamat, tetapi itu bukan dari pesawat terbang, itu korban ada yang di tanah," ujar Dwi.
Bantah Kelebihan Muatan
KSAU Agus, yang memimpin upacara keberangkatan jenazah kemarin mengakui, proses autopsi korban masih berlangsung di Adam Malik. Usai memimpin upacara, Agus mengatakan, proses identifikasi korban membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Kalau korban lain, atau semisal anak (TNI), itu belakangan. Kenapa identifikasi anggota TNI-nya cepat, karena pada saat kejadian mereka menggunakan seragam," kata Agus.
Untuk memudahkan pemulangan jenazah, Agus sudah menyiapkan sejumlah pesawat. "Kita sediakan pesawat CN, dan saya juga sediakan pesawat boeing di sana," tutur Agus. Apakah hari ini semua jenazah bisa segera dipulangkan, khususnya yang pasukan TNI?
"Begini, rumah sakit itu sanggupnya berapa kirim petinya ke sini. Untuk proses identifikasi dan pembersihan jenazah tidak mudah. Kadang, sudah dibersihkan, keluar lagi darah. Jadi kita inginnya harus sampai benar-benar bersih," ungkap Agus.
Terkait rumor berkembang bahwa salah satu penyebab jatuhnya pesawat Hercules diduga karena over kapasitas, Agus secara tegas membantahnya. "Enggak over itu. Tidak ada masalah dengan kapasitasnya. Ini murni musibah," kata Agus.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.