Yuli Salah Satu Pengemudi Ambulan Wanita, Pengangkut Jenazah Korban Pesawat Hercules
Pengemudi ambulance Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Yuli Yanika terlihat cekatan, saat mengemudi mobil ambulance,
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribunnews Video / Tarmizi Khusairi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Pengemudi ambulance Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Yuli Yanika terlihat cekatan, saat mengemudi mobil ambulance, yang sedang membawa jenazah korban jatuhnya Hercules C130 di Padang Bulan.
Wanita berjilbab ini, acap kali memijak gas dalam-dalam saat mengantarkan jenazah ke rumah sakit atau ke Bandara Lanud TNI AU. Suara serine dan klakson sering terdengar dari mobil yang ia kendarai.
"Saat evakuasi pertama, saya jantungan juga melihat kondisi jenazah di tkp, ngeri-ngeri sedap juga melihatnya," katanya.
Guru SDN 064024 menceritakan, ini bukan pertama kalinya ia membantu proses evakuasi dan membawa ambulance.
"Ini sudah kesekian kalinya saya jadi relawan, semenjak gabung tahun 2012, disitu lah saya memulai jadi tim SAR di BSMI," katanya.
Tugasnya sebagai relawan, lajutnya, tidak hanya sebagai supir ambulance, tapi juga membantu evakuasi.
Yuli mengatakan, ia tidak merasa canggung karena dia sebagai perempuan."Kalau panggilan jiwa ya tidak ada merasa malu atau gimana gitu," katanya.
Dia menambahkan, lelaki dan perempuan sama saja, kalau sudah panggilan jiwa. Bahkan meski ia perempuan, Yuli bisa menempuh kecepatan mencapai 80-100 Km/perjam.
Kecepatan itu, ucapnya, sangat dibutuhkan saat-saat darurat."Yang buat kesal, saat darurat, mobil lain tidak mau minggir, Kalau udah gitu, yang terpaksa kita ketok saja mobil yang menghalangi dan klakson-klakson," katanya.
Sementara itu, navigator Yuli, Febriana Ketaren mengatakan, saat macet ia harus kerja ekstra untuk memberi tahu pengguna jalan untuk memberi jalan.
"Suara sempat hilang juga semalam, karena kemacetan juga," ucapnya.