Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Suwat Gianyar Berebut Air di Kuburan

Satu bulan lebih warga Desa Suwat, Kecamatan Gianyar mengalami kekeringan. Air bersih seakan enggan mengalir lancar.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Warga Suwat Gianyar Berebut Air di Kuburan
Tribun Bali
Sejumlah warga saat mengisi air 

TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Satu bulan lebih warga Desa Suwat, Kecamatan Gianyar mengalami kekeringan. Air bersih seakan enggan mengalir lancar.

Selama satu bulan itu pula, warga harus begadang setiap hari hanya untuk memenuhi tempayan dan ember mereka.

Keran rumah hanya mau meneteskan air saat waktu hampir menunjukkan pukul 24.00 Wita.




"Sube abulan lebih yeh nyat dini. (Sudah sebulan lebih airnya tidak mengalir)," teriak Ni Made Leci (60) saat ditemui Tribun Bali, saat sedang mencari air di Setra (kuburan) Desa Pekraman Suwat, Senin (6/7/2015).

Sembari menjinjing galon dan menunggu antrean, dengan wajah kesal Leci lalu berujar,"Nyakan, mandus, nyusut perabot, jeg mesugi gen sing ade yeh. Ije kaden abe yeh ne. (Masak, mandi, mencuci perabotan, bahkan cuci muka saja tidak ada air. Kemana sih air ini dibawa).”

Penderitaan kian menjadi sejak tiga hari yang lalu. Sang air benar-benar berhenti mengalir. Ihwal ini tentu membuat warga kesulitan.

Hanya ada dua pilihan. Pertama, air pam hanya mengalir di dua keran kecil yang ada di Setra Desa Pekraman Suwat.

BERITA TERKAIT

Pilihan lainnya, menuruni ratusan anak tangga menuju Tukad Ten Dangin untuk mencari sumber air bersih.

Sejak itu, warga dari tiga banjar di Desa Suwat terus mengantre. Mereka menunggu giliran untuk memenuhi satu atau dua galon air di kuburan.

Setelah penuh, satu pulang, satu yang lain datang lagi. Pemandangan ini berlangsung dari pagi sampai malam hari.

Tak jarang ketidaksabaran karena terlalu lama menunggu membuat warga adu mulut.

"Yen telat mayah yeh kena denda tiang, yen nyat, sing ade ne ngerunguang. (Kalau telat bayar saya kena denda, tapi kalau mati air tidak ada yang peduli)," ujar warga kesal bercengkerama saat mandi di Tukad Ten Dangin.

Terpisah, Direktur Utama PDAM Gianyar, Made Sastra Kencana saat dikonfirmasi mengatakan, Gianyar utara mengalami gangguan air karena saat ini pihaknya sedang melaksanakan optimalisasi di wilayah Melayang.

Disinggung ihwal sampai kapan kondisi air di Gianyar utara akan terganggu, ia melempar dan mengatakan sudah menyerahkan urusan tersebut kepada Humas PDAM.

"Tidak ada perbaikan, yang ada itu optimalisasi," ujarnya singkat lalu menutup teleponnya.

Sementara itu, sampai berita ini diturunkan, Humas PDAM belum membalas telepon maupun SMS dari Tribun Bali.(*)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas