Bocah Mirip Engeline Kebanjiran Donatur
"Setiap yang datang ke sini, pasti nanya Sintia. Anak saya disayang banyak orang. Saya senang, tapi sepertinya dia capek ketemu orang banyak,"
Editor: Y Gustaman
Sudika masih menyimpan sebotol sirup. Sirup itulah yang diminum Sintia sekitar dua minggu yang lalu saat badannya panas.
Berangsur kondisinya membaik. Baru kemarin pagi, Sintia pulih. Ia kembali tersenyum.
"Ini baru mendingan, dua hari yang lalu dia tidur saja. Sepertinya dia capek, banyak orang jadi tidak sempat tidur siang," terang Sudika.
Sudika berujar, kemungkinan anak pertamanya itu terlalu sering bertemu dengan banyak orang. Ada yang menggendong, ada yang mengambil fotonya.
Ia senang dengan niat baik para donatur yang menyayangi anak-anaknya. Akan tetapi kalau keseringan, ia juga menyimpan kekhawatiran.
"Setiap yang datang ke sini, pasti nanya Sintia. Anak saya disayang banyak orang. Saya senang, tapi sepertinya dia capek ketemu orang banyak," imbuh dia.
Kepedulian donatur terhadap keluarga Sudika dan masa depan pendidikan Sintia terbukti. Senin (6/7/2015), seorang pria dari Bangli datang ke rumah Sudika. Saat itu pula pria tersebut pergi ke TK tempat di mana Sintia akan disekolahkan.
Tanpa tedeng aling-aling, biaya pendaftaran termasuk uang bulanan langsung dibayarkan. "Sintia sudah daftar masuk TK. Ada yang bayarin. Waktu ini ada orang yang datang dan langsung ke sekolah," ungkap Sudika semringah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.