Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Dwi, Rela Donorkan Hati untuk Selamatkan Nyawa Anaknya

Penyakit itu membuat perutnya membuncit, kulitnya menguning dan matanya memutih. Urinenya menjadi gelap, dan fesesnya lama kelamaan menjadi hijau.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kisah Dwi, Rela Donorkan Hati untuk Selamatkan Nyawa Anaknya
Tribun Jogja
Adelia Dwi Cahyo putri pasangan Cahyo Kustaman (33) dan Dwi Purwanti (33), warga Telogo, Taman Tirto, Kasihan, Bantul. Penderita Atresia Biliaris. 

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Adelia Dwi Cahyo, adalah putri dari pasangan suami Cahyo Kustaman (33) dan Dwi Purwanti (33), warga Telogo, Taman Tirto, Kasihan, Bantul. Adel sudah divonis menderita penyakit sejaklahir.

Penyakit itu membuat perutnya membuncit, kulitnya menguning dan matanya memutih. Urinenya menjadi gelap, dan fesesnya lama kelamaan menjadi hijau.

Awalnya, ibu Adel, Dwi Purwanti tak mengetahui anaknya menderita penyakit tersebut. Ketika umur 2 bulan, tanda-tanda penyakit seperti warna mata yang menguning atau kotoran Adel yang lama-kelamaan berubah hijau, Dwi mulai khawatir terhadap kondisi anaknya.

“Saya pertamamya tak menyadari kelainan yang Adel miliki, namun setelah dua bulan semenjak kelahirannya, tanda-tanda itu muncul. Adik saya yang sudah memeringati saya, namun karena saya ngeyel orangnya. Setelah itu, cepat-cepat Adel saya periksakan ke dokter,” ujar Dwi.

Tak menunggu lama, Dwi kemudian memeriksakan anaknya ke bidan di daerahnya. Ternyata, bidan tak mengetahui penyakit yang menimpanya. Adel kemudian dirujuk ke dokter spesialis anak di RSUD Bantul.

Sepuluh hari, Adel, dirawat di rumah sakit, ia hanya diberikan obat saja, namun kesehatan Adel terus memburuk. Adel dirujuk kembali ke RSUP Sardjito dimana ia dirawat sekarang.

Setelah melalui beberapa tahap pemeriksaan, tim dokter di RSUP dr. Sardjito memvonis Adel menderita Atresia, dan harus segera dioperasi bypass untuk membuat saluran dari hati ke usus, supaya empedu tak terlanjur merusak jaringan-jaringan di hatinya.

Berita Rekomendasi

Setelah dioperasi, sementara kondisi kesehatan Adel membaik, untuk segera dilakukan prosedur selanjutnya yaitu operasi transplantasi hati.

Dokter Spesialis Bedah Anak, Ahmad Mahmudi, menuturkan, kelainan yang dimiliki Adel adalah karena hatinya tidak memiliki saluran empedu untuk membuang sampah-sampah hasil metabolisme di hati. Ia mengatakan jika terlanjur dibiarkan, hati akan mengalami kerusakan.

Ia bersama tim dokter yang menangani Adel, langsung melakukan prosedur awal untuk penanganan Adel, yaitu dengan operasi Kasai. Pembuatan saluran sementara dari portal pintu hati ditempelkan di usus halus, sehingga sampah-sampah dapat dibuang, sehingga tak terlanjur terjadi kerusakan.

“Hati memiliki saluran empedu yang dimasukkan ke usus, nah ini tidak terbentuk salurannya, sehingga langkah pertama menggunakan prosedur operasi bypass kasai. Portal pintunya hepar, kita tempelkan usus halusnya. Namun ini sifatnya sementara, sifatnya life saving, supaya pasien bertambah bobotnya sebanyak tujuh kilogram seperti yang dipersyaratkan untuk operasi transplantasi,” ujar Ahmad.

Seusai menjalani operasi kasai, tim dokter memberitahukan Dwi bahwa Adel harus segera dilakukan operasi cangkok hati. Adel memerlukan donor hati untuk mengganti jaringan hatinya yang telah sebagian rusak. Setelah dilakukan tes untuk mencari pendonor hati, ternyata organ hati Dwi cocok untuk didonorkan kepada anaknya, Adel.

Mendengar penjelasan dokter, Dwi pun terperangah, terkejut, terharu, semua perasaannya bercampur baur. Namun, ia tak gentar, tanpa berfikir panjang, saat itu juga, Dwi menyatakan siap untuk mendonorkan hatinya untuk anaknya. Dwi siap melakukan segalanya untuk anaknya, termasuk mencangkokkan hati untuk anaknya.

“Pertamanya takut, ketika mendengar keputusan dokter. Tetapi saya akan tetap melakukannya (transplantasi hati), ini semua demi anak saya,” ujar Dwi, tersedu-sedu.

Tribunjogja | Rendika Ferri

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas