TRIBUNNEWS.COM.BREBES -- Kondisi jalan Tol Pejagan - Brebes Timur berupa agregat B, yang terdiri dari lapisan pasir dan split, dikeluhkan banyak pemudik. Pengguna jalan sangat terganggu dengan debu yang berterbangan.

Seorang Pemudik, Mulyono (45), warga Tangerang, menyebut jalan tol itu sebenarnya belum layak dilalui kendaraan. "Jalan tol Pejagan - Brebes Timur ini harusnya belum dibuka," keluhnya, Minggu (12/7/2015).

Saat melintas di tol darurat itu, Mulyono mengaku hanya punya jarak pandang kurang dari 50 meter. “Apalagi, ada kerikil dan pasir membuat laju kendaraan tidak stabil," jelas Mulyono yang mengaku hendak mudik ke Solo.

Aziz (52), pemudik asal Jakarta ini juga mengamini penyataan Mulyono. "Lewat jalan tol ini sama saja kita diajak rally, ditambah yang nggak karuan itu debunya. Liat saja mobil saya catnya putih jadi coklat seperti ini," keluh Aziz kemarin.

Aziz berharap, ada petugas yang melakukan penyiraman air agar meminimalisir debu tersebut. “Paling tidak 6 jam sehari. Bukanya kaya gini tidak ada sama sekali penyiraman air," katanya.

Pantauan Tribun, kondisi jalan tol darurat itu memang sangat tidak nyaman. Selain soal debu, pemudik juga pemudik terganggu dengan keberadaan beberapa hewan malam yang melintas di jalan.

Tribun mencatat, selama perjalanan ada beberapa burung hantu, kelelawar, dan kucing yang mengagetkan pengendara.

Karena itu, Kapolres Brebes AKBP Harryo Sugihartono mengimbau para pemudik yang melewati jalan Tol Pejagan - Brebes Timur agar berhati-hati dan selalu waspada. “Patuhilah aturan batas kecepatan kendaraan lalu lintas yakni 40 kilometer perjam," ujar Harryo.

Kapolres meminta, kepada pemudik yang sudah lelah atau merasa ngantuk, lebih baik menepikan kendaraan ke bahu jalan atau mencari tempat rest area untuk beristirahat sejenak.

"Agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, apabila sudah lelah dan mengantuk diperjalanan kami imbau untuk beristirahat sejenak di tempat rest area yang sudah ada disepanjang jalur Pantura Brebes," ungkapnya. (tim)