H Zaini Ilyas Butuh 4 Hari Bagikan Zakat Rp 1 Miliar
Ia mengaku sudah membuktikan, dengan tradisi zakatnya itu, usaha dan pendapatannya menjadi sangat lancar.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - H Zaini Ilyas lebih suka membagi zakat sendiri ketimbang menyerahkan kepada badan atau lembaga amil zakat. Ia lega saat bisa menatap langsung wajah para penerima.
Tidak sulit menemukan rumah H Zaini Ilyas di Desa/Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Warga sekitar tahu persis tempat tinggal petani sekaligus pengusaha cabe sukses itu.
Bukan karena luas lahan yang membuatnya terkenal, melainkan karena pembagian zakat yang setiap tahun dilakukannya.
“Sebetulnya sudah lama kami lakukan. Tapi, yang skalanya besar seperti ini, baru sepuluh tahun terakhir,” katanya Zaini kepada Surya di sela pembagian zakat di rumahnya, Sabtu (11/7/2015).
Pagi itu ribuan orang sejak pagi sudah memadati lingkungan rumah Zaini, tidak jauh dari Pasar Dampit.
Mereka yang datang agak pagi kebagian tempat. Antre menunggu dengan duduk di teras rumah para tetangga H Zaini.
Sedang mereka yang datang agak siang harus rela berpanas-panas. Antrean meluber hingga jalan raya. Jalan sekitar pasar jadi agak macet.
“Ada 5.000 amplop kami bagikan hari ini,” katanya H Zaini. Tiap amplop berisi Rp 50.000.
Ia menyebut ini zakat mal, yaitu zakat harta benda atau penghasilan dalam setahun. Dalam fiqih (hukum Islam), besar zakat yang wajib dikeluarkan para agniya’ (kaum kaya) ini sebesar 2,5 persen dari kekayaan.
Zaini sadar, hadirnya ribuan orang sangat rawan musibah. Itu sebabnya, ia selalu mempersiapkan teknis dan skenario yang dianggapnya paling aman.
Mulai membentuk kepanitiaan hingga berkoordinasi dengan aparat setempat.
Para calon penerima pun telah didata sebelumnya. Tiga hari sebelum pembagian, panitia telah mengantongi data penerima zakat mal.
Sehari setelah bagi-bagi di desanya, H Zaini bergeser ke Kecamatan Turen. Di sini juga ribuan orang datang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.