Ribuan Warga Berebut Gunungan Di Acara Grebekan Syawal
Grebeg Syawal atau lebih tepatnya adalah perayaan setelah selesainya bulan Ramadhan, telah dilaksanakan
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Reporter Tribun Jogja, Cahyo Nugroho T.
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Grebeg Syawal atau lebih tepatnya adalah perayaan setelah selesainya bulan Ramadhan, telah dilaksanakan sejak pagi tadi, Sabtu (18/7/2015) di sekitaran alun-alun utara.
Dalam acara Grebeg Syawal tersebut, tujuh gunungan berisi aneka hasil bumi diarak ratusan prajurit dari pendopo Keraton Yogyakarta.
Di antaranya menuju Masjid Gede Kauman, dan dua gunungan lainnya menuju Kantor Kepatihan, dan Puro Pakualaman.
Seperti ini kan kita bisa menilai akan memiliki budaya yang harus dilestarikan. Rasa syukur terhadap hasil bumi bisa membuat kita akan selalu ingat kepada yang maha kuasa," ujarnya
Ia yang telah menunggu acara Grebeg Syawal sejak pagi, mengaku tidak mengikuti acara bagi hasil dengan cara berebut dan hanya melihat kemeriahan acara grebekan.
"Biasanya saya ikut berebut, namun lantaran saya membawa cucu jadi saya hanya mendidiknya untuk mengetahui kebudayaan kita," lanjut dia.
Lain halnya dengan Alexander, Warga Negara Asing (WNA) asal Austria. Menurutnya ia tidak tahu akan arti dari kebudayaan grebek yang mengandung unsur agama.
Ia mengatakan jika dirinya hanya mengikuti tentang upacara kebudayaan di Yogyakarta yang pertama kali Ia kunjungi.
"Saya sempat ikut berebut dengan warga sini (Indonesia), namun aku belum beruntung belum bisa dapat hasil," kata Alex.
Melihat kebudayaan yang meriah seperti ini, membuatnya senang berkunjung ke Yogyakarta.
Ia berharap agar nanti jika sempat menjumpai acara grebekan lagi, dan akan berusaha mendapatkan hasil bumi yang dijadikan gunungan. (Tribunjogja.com)
Terlihat ribuan warga dari berbagai daerah berebut gunungan Grebeg Syawal yang diselenggarakan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk memperingati hari raya Idul Fitri 1436 Hijriah, yang juga sekaligus sebagai tanda berakhirnya bulan suci Ramadhan.
Sapon, warga Ngestiharjo, Bantul mengatakan, dirinya mengikuti acara ini hampir rutin setiap ada grebekan. Baik Idul Fitri, Idul Adha dan Maulud Nabi.