Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peserta MOS Dihukum Push up 10 Kali Dianggap Wajar

Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo, Mustain Baladan mempersilakan panitia MOS memberikan hukuman kepada siswa sepanjang wajar, semisal push up.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Peserta MOS Dihukum Push up 10 Kali Dianggap Wajar
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) mengikuti masa orientasi siswa (MOS) bersama di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin (15/7/2013). MOS bersama yang diikuti sekitar 25 ribu siswa baru SMP dan SMA se-Kota Makassar tersebut untuk membangun kesepakatan dan komitmen bersama anti kekerasan terhadap pelajar. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

Laporan Wartawan Surya, Miftah Faridl

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo, Mustain Baladan mengklaim hari pertama sekolah dan masa orientasi siswa (MOS) berjalan lancar, Senin (27/7/2015).

Mustain menilai, penyelenggaraan MOS dilakukan tanpa praktik bullying atau perpeloncoan. "Saya sidak di tiga sekolah dan semuanya berjalan wajar. Tidak ada perpeloncoan atau bullying," ujar Mustain.

Tiga sekolah itu adalah SMA Hang Tuah Gedangan, SMA/SMK Senopati Sedati dan SMA Antartika Buduran. Dia menilai, MOS tetap bisa menggunakan pendekatan reward and punishment.

Dia tidak melarang bila panitia MOS menghukum peserta yang memang pantas dihukum. Namun begitu, hukuman tetap harus wajar dan tidak melanggar etika.

"Saya lihat ada yang disuruh push up 10 kali. Kalau itu wajarlah. Anak SMA bisa. Tapi jangan disuruh lari lapangan 10 putaran. Bisa semaput (pingsan). Itu yang saya larang," ungkap Mustain.

Dia telah mewanti-wanti agar kepala sekolah memantau langsung penyelenggaraan MOS. Mustain sempat menegur panitia MOS yang membalik dan menutupi papan namanya.

Berita Rekomendasi

Mustain mengira ulah kakak kelas itu untuk menutupi perilaku tidak terpuji kepada adik kelasnya. Mustain lantas memanggil mereka.

"Saya tanya kenapa papan namanya dibalik. Mereka bilang tidak ada maksud apa-apa. Hanya untuk melatih adik kelas agar berani berkenalan dengan kakak kelasnya. Setelah dapat penjelasan itu, saya baru mengerti," ujar dia.

Mustain menyiagakan 43 pemantau untuk memantau pelaksanaan MOS. Mereka bertugas untuk memastikan tidak adanya pelanggaran dalam gelaran MOS. Pemantau berasal dari 18 pengawas dan 25 kepala bidang.

Para pengawas ini bakal mendatangi sekolah tanpa memberitahu di antara hari penyelenggaraan MOS.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas