Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terlambat Check In, Delapan Penumpang Air Asia Batal Terbang

Delapan calon penumpang maskapai Air Asia batal terbang akibat terlambat melakukan check in di Bandara Adisutjipto

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Terlambat Check In, Delapan Penumpang Air Asia Batal Terbang
TRIBUN JOGJA/ M RESYA FIRMANSYAH
suasana penumpang bandara Adi Sutjipto Minggu ( 26/7/2015) 

TRIBUNNEWS.COM.SLEMAN - Delapan calon penumpang maskapai Air Asia batal terbang akibat terlambat melakukan check in di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Minggu (26/7/2015).

Sesuai tiket, ke delapan penumpang Air Asia tujuan Yogyakarta-Jakarta tersebut semestinya berangkat pada pukul 6.30 WIB, namun ditolak karena baru melakukan check in pada pukul 06.00 WIB.

Menurut salah seorang calon penumpang yang batal terbang, Nur Hidan, salah satu faktor keterlambatannya yakni disebabkan padatnya jalan masuk ke Bandara Adisucipto.

Mulai dari jalan di sebelum lintasan rel kereta api di dalam bandara hingga di pintu masuk tampak lebih padat dibanding hari-hari sebelumnya.

“Mau turun dari mobil, tapi barang bawaan banyak. Nggak nyangka aja, 30 menit keterlambatan check in sudah ditolak. Soalnya dulu di Bandara Soekarno Hatta, saya pernah 15 menit sebelum keberangkatan baru datang tapi diizinkan naik ke pesawat,” ungkap Hidan, sapaan akrabnya saat ditemui Tribun Jogja di Bandara Adisucipto, Minggu (26/7/2015).

Meski merasa sedikit kecewa, Hidan tetap memberi apresiasi positif terhadap sikap tegas maskapai asal Malaysia tersebut. Menurut dia, komitmen tepat waktu yang diterapkan Air Asia semestinya tetap dipertahankan.

Namun juga harus berlaku sama terhadap penerbangan dan manajemen Air Asia sendiri.

Berita Rekomendasi

"Komitmen seperti ini sebenarnya bagus, asalkan berlaku timbal balik. Jangan sampai Air Asia hanya tegas dan membatalkan terbang penumpang yang terlambat check in beberapa menit, namun tutup mata ketika penerbangan mereka delay," ujar Hidan.

Lebih jauh Hidan mengatakan, sebagai penumpang yang secara reguler memanfaatkan jasa penerbangan, dia berharap pihak maskapai terus meningkatkan profesionalitas sehingga tidak merugikan penumpang.

"Kejadian kali ini menjadi pelajaran bagi saya untuk lebih tepat waktu. Tapi saya berharap pihak maskapai juga harus bersikap sama tegasnya ketika keterlambatan berasal dari pihak mereka. Intinya sama-sama bersikap profesional sehingga penerbangan nasional makin hari akan semakin baik dan didukung penggunanya," papar Hidan.

Dia pun mengungkapkan bahwa selain dia yang terlambat, terdapat pula 7 calon penumpang yang batal terbang. Padahal tujuh penumpang tersebut merupakan satu keluarga.

Meski kecewa, Hidan dan ke tujuh penumpang itu mencoba mengikhlaskan ketika tahu gagal terbang.

“Sebenarnya pihak maskapai juga mengupayakan untuk mencarikan tiket penerbangan lain. Tetapi biaya kisaran Rp 1 hingga 2 juta. Selain itu, tiketnya masih belum jelas. Mau tidak mau harus diikhlaskan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Humas PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta Edwin Wibowo mengatakan, terkait waktu untuk check in atau boarding pass seharusnya memang pada 45 menit sebelum keberangkatan.

Jika ada calon penumpang yang gagal terbang, sepenuhnya merupakan kewenangan maskapai bersangkutan.

“Untuk penumpang yang tiketnya hangus karena telat check in sebenarnya sudah sering. Aturan bakunya, siapapun yang terlambat dianggap hangus. Itu aturan maskapai,” katanya.

Mengenai anggapan banyak penumpang terkait padatnya jalan di Bandara Adisucipto, Edwin pun tidak mengelak. Katanya, Bandara memang over kapasitas selama arus mudik dan balik Lebaran pada tahun ini.

“Memang kapasitas Bandara Adisucipto over kapasitas. Makanya terlihat selalu padat. Kapasitas bandara hanya 5 ribu. Tetapi pengunjung bahkan mencapai 12 ribu,” jelas Edwin. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas