Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tiga Maling Bermodal Rp 10 Juta Untuk Jebol Toko Emas

Anggi mengungkapkan, aksi membobol Toko Emas Artama itu dilakukan hampir selama 7 jam, mulai pukul 21.00 WIB

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tiga Maling Bermodal Rp 10 Juta Untuk Jebol Toko Emas
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Tiga pembobol Toko Emas Artama di Jl Raya Desa Buduran, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, bermodalkan uang sekitar Rp 10 juta, namun berhasil membawa kabur hampir 1,5 kilogram emas yang bernilai Rp 250 juta.

Modal Rp 10 juta itu digunakan para tersangka untuk menyewa Ruko A-5 yang kemudian dijebol plafonnya untuk masuk menuju Ruku A-11, Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Rinciannya, untuk menyewa ruko A-5 seharga Rp 50 juta akan tetapi baru diberi Down Payment (DP) Rp 2 juta dan yang Rp 8 juta digunakan membeli peralatan merampok, mulai selang gas 100 meter, alat las, gerinda, gergaji, kapak, tabung gas 3 kilogram, tabung oksigen untuk las serta perjalanan dari Tasikmalaya dan Sukabumi, Jawa Barat ke Madiun sekaligus biaya perjalanan survei.

"Rukonya seharga Rp 50 juta setahun, itu saya sewa dengan DP Rp 2 juta dan untuk membeli peralatan baru untuk membobol brankas dan lain-lain," terang tersangka Anggi Maulana (33) kepada Surya, Senin (27/7/2015).

Anggi mengungkapkan, aksi membobol Toko Emas Artama itu dilakukan hampir selama 7 jam, mulai pukul 21.00 WIB hingga selesai pukul 04.00 WIB. Dirinya harus masuk melalui plafon Ruko A-5 merangkak menuju ruko A-11. Menjebol teralis, kunci dan plat brangkas menggunakan las.

"Kalau brankas hanya saya lobangi. Kami butuh tabung gas elpiji dan tabung oksigen yang disambung selang gas 100 meter untuk mendorong api biar lebih cepat memanasi besi yang kami patahnya dengan menggunakan las itu," imbuh warga Sukabumi, Jawa Barat ini.

"Besi betonnya dilobangi pakai gerinda, meski tebalnya 15 sentimeter akhirnya jebol. Mereka pakai selang gas dan elpiji agar pengapian saat merusak besi makin mantab," tegas Kapolres Madiun AKBP Yoyon Tony Surya Putra.Kasus ini terungkap selain dari keterangan para saksi juga adanya petunjuk di Ruko A-5 yang baru disewa para tersangka, masih dikosongkan. Namun saat dibuka ada bekas-bekas jejak para tersangka menjebol plafon dan lainnya.

Berita Rekomendasi

"Otaknya ya AM (Anggi Maulana) tapi sudah berkolaborasi dengan IS (Iwan Sholeh). Keduanya kami tangkap di rumah AM beserta barang bukti alat yang digunakan membobol Toko Emas Artama," lanjutnya.

Tersangka ditangkap Tim Reskrim yang mengejar hingga ke Tasikmalaya dan Sukabumi, Kamis (23/7/2015), namun satu anggota perampok (Brewok) melarikan diri. Setelah dikembangkan penadahnya di Surabaya kami tangkap," urainya.

Selain memburu tersangka Brewok yang menjadi DPO, Tony bakal koordinasi dengan jajaran Polres lainnya di Polda Jatim untuk pengembangan kasus terkait. Selain itu, bakal mengembangkan kasus perampokan yang dilakukan para tersangka di beberapa lokasi lainnya sebelum beraksi di Madiun.

"Sebelum aksi memang para pelaku survei semua toko emas. Hasilnya Toko Emas Artama dijadikan target sasaran. Kasus ini masih kami dalami dan kembangkan mudah-mudahan ada perkembangan barunya akan kami sampaikan lagi," pungkasnya. (Sudarmawan)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas