Said Aqil: Uang Kas PBNU Capai Rp 2 Miliar
Selama lima tahun terakhir PBNU berhasil melahirkan lima pengurus cabang (PC) dan pengurus cabang istimewa (PCI) NU.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG -- Berbanding terbalik dengan pleno pembahasan tata-tertib yang berlangsung sangat alot dan memakan waktu berjam-jam, pleno pembahasan laporan pertanggungjawaban (LPj) PBNU berlangsung mulus.
Ribuan muktamirin langsung menyetujui Lpj usai dibacakan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj selama sekitar 2 jam, di Alun-alun Jombang, Senin (3/8) menjelang tengah malam
"Apakah semua peserta menerima laporan pertanggungjawaban PBNU 2010-2015 ini," tanya pimpinan sidang yang juga Sekretaris Jenderal PBNU 2010-2015 Marsudi Syuhud.
Bagaikan koor muktamirin menjawab, "Menerimaaa...!"
Dalam Lpj yang dibacanya, KH Said Aqil membeber sejumlah pencapaian PBNU periode 2010-2015. Diungkapkan, selama lima tahun terakhir PBNU berhasil melahirkan lima pengurus cabang (PC) dan pengurus cabang istimewa (PCI) NU.
PCNU yang berhasil didirikan yaitu Sukabumi dan Pangandaran Barat. Sedangkan PCINU adalah, Hongkong, Korea Selatan, dan Belanda. KH Said juga membeberkan, di era kepemimpinannya PBNU memiliki program antiradikalisme, bidang politik, hukum, perdamaian dunia, sosial masyarakat, pendidikan, dan kesehatan.
Dari sekian banyak kegiatan yang dilaporkan, KH Said lebih menekankan pada bidang perdamaian dunia dan sosial masyarakat. Soal radikalisme, sambung Kiai Said, merupakan upaya menangkal paham radikalisme terhadap umat Islam di dunia.
"Syuriah dan Tanfidziyah, selama tiga tahun terakhir sudah mengirimkan delegasi sebagai peserta aktif di Global Peace," jelasnya. Melalui program tersebut PBNU telah mempromosikan Islam Ahlus sunnah Wal Jamaah (Aswaja) kepada nonmuslim di dunia. "PBNU juga terus kampanye kesetaraan gender di Afganistan melalui delegasi yang dikirim ke sana," katanya.
KH Said juga mengungkapkan, saat dia baru terpilih, PBNU hanya memiliki uang kas Rp 70 juta. "Kini, uang kas bertambah sudah berkembang menjadi Rp 2 miliar," tambah Said.
Seluruh agenda selama dirinya menjadi Ketua Umum PBNU hampir semuanya terlaksana, bahkan melebih target. "Kami berhasil membangun 24 Universitas dan Sekolah Tinggi NU. Padahal rekomendasi muktamar ke-32 hanya meminta membangun 5 universitas," katanya.
Forum Rais Syuriah
Sidang LPj diikuti 34 Pengurus Wilayah dan 540 Pengurus Cabang NU. Seluruh peserta menyatakan menerima LPj tanpa interupsi satu pun muktamirin. Begitu LPj diterima, KH Said mengucapkan terima kasih.
Namun, keputusan itu akan dimintakan pandangan umum dari PWNU dan PCNU pada sidang pleno lanjutan. Said juga menyampaikan keprihatinannya soal pelaksanaan Muktamar ke-33 NU, lantaran terjadi kegaduhan yang terjadi pada Minggu malam, saat pembahasan rancangan tatib.
Dia mengatakan, kegaduhan saat pembahasan rancangan tatib pada pasal 19 tentang pemilihan Rais Am menggunakan sistem Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA), sangat mengagetkan dirinya dan para kiai NU. Kegaduhan itu baginya tidak bisa ditoleransi.
"Malah ada running text di televisi bunyinya 'Muktamar NU Ricuh, Muktamar Muhammadiyah Teduh'. Ini pukulan besar bagi warga NU, bukan hanya bagi PBNU," ujar Said.
Akhirnya, lanjut Said, rapat gabungan dilakukan antara para sesepuh NU dan Rais Syuriah wilayah dan Rais Syuriah PBNU, serta beberapa kiai sepuh non-struktural dan kiai pesantren.
"Waktunya kapan, tempatnya di mana, yang diharapkan hasil dari forum Rais Syuriah nanti ada keputusan yang sangat mengejutkan, sangat cool, damia, tentram. Bagaimana sistem pimilihan Rais Am itu berhasil dan bermartabat serta menjaga akhlakul karimah, menjaga akhlak yang mulia, menjaga kesantunan seperti muktamar-muktamar yang lalu," tegas Said.
Said Aqil berterima kasih kepada Pejabat Rais Am KH Mustofa Bisri yang telah menyampaikan pengarahan dalam rapat pleno sehingga pembahasan tata tertib bisa selesai. "Masalahnya sudah mulai cool, sudah mulai coolling down, mudah-mudahan muktamar seterusnya bisa tenang dan damai seperti pleno tadi. Bahkan saya melihat sendiri beberapa kiai, Rais Syuriah juga menitikkan air mata, karena terharu," ujar Said. (surya/tim)