Khofifah Minta Pondok Pesantren Mendorong Santrinya Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi
Khofifah mengimbau, agar seluruh lembaga pendidikan terutama pondok-pondok pesantren (Ponpes) dapat meningkatkan mutu
Penulis: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Mensos Khofifah Indar Parawansa terlihat didampingi sejumlah Dirjen dari Kemensos RI, serta para tokoh ulama Nadhatul Ulama pusat dan daerah.
Saat menghadiri acara Halal Bihalal dan Dialog Kebangsaan di lokasi YPI Ma'Arif As-Sa'Adiyah yang berlokasi di Jorong Balairupih, Kenagarian Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, Khoffifah disambut oleh Ketua Pembina YPI Ma'Arif As-Sa'Adiyah, Sudirman Syair dan Ketua Panitia, Ferizal Ridwan.
Selama ini, katanya, pemerintah pusat terus mencanangkan berbagai program peningkatan layanan sosial dan pendidikan secara kuantitatif dan kualikatif.
Untuk itu, ia mengimbau, agar seluruh lembaga pendidikan terutama pondok-pondok pesantren (Ponpes) dapat meningkatkan mutu dan mendorong pendidikan anak didik, melalui empat program studi unggulan.
Para anak-anak santri setelah berhasil lulus dari Pondok Pesantren, katanya, harus didorong ke perguruan tinggi, agar mereka bisa menguasai program study pembangunan seperti menjadi ahli enginering, ahli pertambangan, ahli matematika, ahli biologi dan tekhnologi.
Semua itu akan terwujud jika ada peran besar dari para tokoh masyarakat, ulama, kepedulian dari organisasi Islam yang menaungi pendidikan seperti pondok pesantren.
"Bayangkan, jika anak didik kita yang sudah mempunyai pondasi kokoh dan berakhlaqul qarimah, seperti para santri YPI Ma'Arif As-Sa'Adiyah ini, jika mereka juga menguasai keahlian program study prioritas pembangunan, saya yakin, pembangunan bangsa akan terwujud. Sebab, diisi oleh putra-putri yang sudah ahli serta baik akhlaknya," tutur Khofifah, hari ini di Sumbar.
Mensos juga mengajak unsur pemerintah daerah fokus mendorong kelanjutan prioritas pendidikan anak-anak Indonesia.
Seperti upaya menciptakan para insinyur ahli pertambangan, infrastuktur, pakar biologi, finance, serta program yang terkait penguatan teknologi.
"Mari kita ciptakan anak-anak didik kita agar bertanggung jawab dan amanah. Ajarkan mereka soal hidup bersih dan jujur. Saya ingin mengajak semuanya, terutama para generasi penerus perjuangan PDRI di daerah ini," sebutnya.
Menteri Khofifah juga mengajak seluruh organisasi masyarakat, agar membangkitkan kembali semangat kebersamaan dan produktifitas guna menyukseskan penyelenggaraan pembangunan negara.
Sebagaimana marwah para pejuang sejarah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang berpusat di daerah Limapuluh Kota, serta daerah lain di Sumatera Barat.
"Jadi ini bukan hanya bagian dari silaturrahim kita ke YPI Ma'Arif As-Sa'Adiyah, tapi juga membangkitkan kembali semangat perjuangan yang ada di negeri ini. Melalui momen ini, saya mengimbau sekaligus mengharapkan, peran para alim-ulama, pendidik dan para tokoh pergerakan Islam yang pernah melakukan perjuangan di daerah ini, agar ikut menyukseskan program pemerintah di segala bidang," sebut mantan aktivis wanita tersebut.
Ketua Umum Muslimat Nadhatul Ulamah (NU) tersebut juga mengaku, sangat menghargai dan memperhatikan simbol-simbol dan peninggalan sejarah PDRI di Limapuluh Kota, seperti taman makam pahlawan PDRI di Situjuah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.