Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rebutan Lahan Kakao, Dua Rumah Dibakar, Tiga Warga Terluka

Bentrokan antara dua kelompok warga terjadi di Dusun Ompi, Kecamatan Bulu Taba, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, Minggu (9/8/2015).

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Rebutan Lahan Kakao, Dua Rumah Dibakar, Tiga Warga Terluka
TRIBUN LAMPUNG/DEDI SUTOMO
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasan Basri

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Bentrokan antara dua kelompok warga terjadi di Dusun Ompi, Kecamatan Bulu Taba, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, Minggu (9/8/2015). Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan membenarkan peristiwa tersebut.

Menurut Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombespol Frans Barung Mangera, bentrokan dua kelompok warga yang menimbulkan tiga warga terluka dan pembakaran rumah, terjadi sekitar pukul 09.15 Wita malam.

"Benar ada bentrokan, tapi situasi sudah mulai kondusif," kata Frans Barung Mangera.

Perwira Polda ini menjelaskan insiden yang terjadi di Kabupaten Matra Sulbar, karena perebutan lahan kakao antara pihak H Rahman dengan warga Dusun Pangana Desa Ompi.

Warga yang menjadi korban dalam insiden ini dua orang petani bernama Rival (28) dengan luka pada tangan kiri dan pinggang sebelah kiri. Ambo Akka (30) mengalami luka pada punggung sebelah kiri korban. Sementara korban dari pihak Rahman bernama Ambo alias Gondrong (25). Selain korban luka, dua rumah dan mobil Estrada warna hitam, alat berat (excavator 200 pc) milik H Rahman dibakar massa.

Informasi yang diperoleh Tribun Timur (Tribunnews.com Network), insiden ini bermula ketika puluhan warga Dusun Pangana tidak terima karena tanaman cokelat yang mereka tanam di atas lahan yang diklaim Haji Rahman sebagai tanah miliknya dibabat habis dengan alat berat. Emosi warga Dusun Pangana memuncak saat salah seorang pekerja Rahman mengayunkan mesin pemotong ke arah warga yang kesal.

Bentrokan antarwarga pun tak terhindarkan. Aksi kejaran antara warga dan pekerja dari pihak Rahman sempat terjadi di lokasi. Luasnya lokasi sengketa dan jumlah warga yang terlibat bentrokan membuat kedua belah pihak bingung menentukan siapa kawan dan lawan.

Jauhnya jarak yang ditempuh hingga empat jam dari Kota Mamuju Utara ke lokasi kejadian membuat petugas keamanan tak bisa langsung menjangkau lokasi saat kejadian.

"Sebelum pertikaian terjadi, kata Barung pada Minggu 9 Agustus 2015, warga bersama teman-temannya datang ke lokasi kebun coklat. Setelah sampai di kebunnya ditemukan Ambo pekerja kebun H Rahman menebang pohon coklat milik warga," kata Barung.

Sebelum baku parang, warga dan pekerja H Rahman sempat adu mulut, sehingga terjadi perkelahian yang berujung korban luka.

"Motif masih terkait kasus sengketa lahan antara pihak H Rahman dengan warga Dusun Pangana Desa Ompi yang sampai saat ini belum ada penyelesain dari pemerintah," jelasnya.

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas