Enam Bendungan di Pekalongan Kekeringan
Sebanyak enam dari tujuh bendungan yang ada di Kabupaten Pekalongan mengalami kekeringan sejak bulan Juli 2015.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Sebanyak enam dari tujuh bendungan yang ada di Kabupaten Pekalongan mengalami kekeringan sejak bulan Juli 2015.
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Pekalongan, Bambang Pramukamto, menyampaikan, hanya satu bendungan Kajen yang debit airnya mengalir masih cukup bagus.
"Bendungan Kajen tersedia 928 liter per detik, sedangkan kebutuhan air yang diperlukan 252 liter per detik," kata dia, Kamis (13/8).
Sedangkan enam bendungan lainnya, rata-rata hanya terpenuhi sekitar 20 persen dari kebutuhan air.
Tercatat Bendungan Padurekso mengalir 530 liter per detik, padahal kebutuhan airnya mencapai 1.779 liter per detik.
Bendungan Sudikampir, debit airnya mengalir 200 liter per detik dari 1.031 liter per detik. Kemudian Bendungan Rogoselo tersedia 207 liter per detik diperlukan 372 liter per detik.
Bendungan Brondong, hanya tersedia 1.136 liter per detik sedangkan air yang diperlukan mencapai 3.348 liter per detik. Bendungan Simbang, tersedia 118 liter per detik sedangkan air yang diperlukan 715 liter per detik.
Bendungan Tapak Menjangan, tersedia 617 liter per detik padahal debit air yang dibutuhkan 1.215 liter per detik.
"Air yang mengalir itu kebutuhannya untuk pengairan di sawah. Sehingga petani dapat panen tanamannya," ujar dia.
Pihaknya mengaku telah mencari solusi untuk mengatasi kekeringan tersebut.
Satu di antaranya yang akan diujicoba yakni Kalipancur yang berada di Kecamatan Bojong dan Sragi.
"Sungai Kalipancur kondisinya masih bagus cuma posisi airnya lebih rendah daripada sawah. Makanya diperlukan bekhoe untuk mengeruk saluran airnya," kata dia. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.