Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Beratnya Medan Menuju Puncak Rinjani Buat Sejumlah Bule Tertidur di Jalan

Adapun jarak perjalanan pendakian yang harus ditempuh seorang pendaki untuk mencapai puncak dari Bukit Plawangan Sembalun mencapai sekitar 3 Km

Penulis: Abdul Qodir
zoom-in Beratnya Medan Menuju Puncak Rinjani Buat Sejumlah Bule Tertidur di Jalan
TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTIYAWAN
Sejumlah pendaki melintasi jalur terjal menuju puncak gunung Rinjani, Kabupaten Lombok Utara, NTB (30/12/2014). Puncak gunung Rinjani menjadi tujuan para pendaki dari berbagai daerah dan negara untuk merayakan pergantian tahun 2015. Gunung yang memiliki ketinggian 3726 Mdpl ini rencana akan ditutup untuk umum pada (1/1/2015) untuk dilakukan pembersihan sampah yang berserakan di jalur pendakian. TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTIYAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Belasan orang terkulai lemas dengan mata terpejam dan berbaring di balik batu jalur setapak menjadi pemandangan yang biasa ditemui saat awak Tribun melakukan perjalanan pendakian puncak Gunung Rinjani atau summit attack, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada pekan lalu.

Setelah melakukan pendakian dari jalur Sembalun, Pos 1, Pos 2, Pos 3 hingga Bukit Plawangan Sembalun selama sekitar 10 jam, Tim bermalam di tenda agar dapat memulihkan tenaga dan melakukan persiapan lebih matang.

Bukit Plawangan Sembalun yang berada di ketinggian 2.641 mdpl, merupakan basecamp terakhir sebelum para pendaki melakukan pendakian puncak Gunung Rinjani yang ada di ketinggian 3.726 mdpl.

Adapun jarak perjalanan pendakian yang harus ditempuh seorang pendaki untuk mencapai puncak dari Bukit Plawangan Sembalun mencapai sekitar 3 Km.

Sejak pukul 00.00 hingga 02.00 WITa, ada lebih 100 orang secara berkelompok melakukan pendakian dari basecamp akhir Bukit Plawangan Sembalun.

Hal itu dilakukan karena, selain ingin menaklukan puncak gunung, sebagian besar pendaki ingin tiba di puncak pada pagi hari agar bisa melihat matahari terbit atau sunrise beserta bonus pemandangan indah karya Sang Pencipta.

Jika tak ada awan dan kabut tebal, dari puncak Gunung Rinjani pada pagi hari, pendaki bisa melihat keindahan kaldera, Danau Segara Anak, Desa Sembalun, tepian pulau dan laut Lombok hingga Gunung Agung, Bali.

Berita Rekomendasi

Namun, bebatuan terjal, tanah berpasir dengan dikelilingin pepohonan dengan kemiringan sekitar 45-60 derajat akan mengawali pendakian ke puncak Gunung Rinjani.

Selanjutnya, jalur landai berpasir sepanjang lebih 1 Km akan menjamu para pendaki. Selain itu, beberapa gundukan bukit setinggi 50 sampai 100 meter makin membuat otot-otot kaki mengencang.

Jalur terakhir, yakni jalur bukit berpasir, berkerikil dan berbatu seukuran kepalan tangan sepanjang lebih 500 meter membuat jalur tersebut terbilang licin.

Gerigi atau sol pada bawah sepatu gunung milik pendaki seolah tidak berarti saat menapaki kaki di jalur berpasir dengan kemiringan lebih 60 derajat tersebut.

Jalur ini terbilang sulit karena tiga kali melangkah, hasilnya hanya satu langkah.

Tidak hanya pendaki lokal, sejumlah pendaki yang merupakan turis dan pendaki mancanegara juga terlihat kewalahan.

Dinginnya suhu udara di sekitar jalur tersebut ditambah rasa letih, membuat sejumlah pendaki lokal dan asing tampak menggigil. Padahal, para pendaki telah menutupi rapat tubuh mereka dengan jaket dan sarung tangan gunung dengan pelapis anti-dingin seperti lapisan polar dan polyser.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas