Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Naik 100 Persen, Harga Cabai Setan Makin Pedas

harga cabai setan Rp 53.000, naik lebih dari 100 persen dari harga cabai saat lebaran lalu sebesar Rp 25.000.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Naik 100 Persen, Harga Cabai Setan Makin Pedas
net
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN – Di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Semarang, harga cabai saat ini mengalami kenaikan signifikan. Kenaikan harga cabai galak atau cabai setan mencapai 100 persen dibanding harga yang berlaku saat Lebaran.

Berdasarkan pantauan di Pasar Bandarjo Ungaran, Sabtu (15/8/2015), harga cabai setan Rp 53.000, naik lebih dari 100 persen dari harga cabai saat lebaran lalu sebesar Rp 25.000.

Seorang pedagang sayur di Pasar Bandarjo, Rahma (60) mengaku, meski harga cabai naik, namun tidak diikuti kenaikan komoditas sayuran lainnya.

"Sayuran lain tetap normal. Seperti kentang masih sama saat Lebaran, sekitar Rp 10 ribu per kilogram, juga tomat, sekitar Rp 8.000 per kilogram," katanya.

Rahma mengaku tidak mengetahui secara persis penyebab kenaikan harga cabai galak ini. Dirinya hanya menyesuaikan harga dari pemasok sayuran asal Magelang.

Menurut Rahma, fluktuasi harga cabai memang kerap terjadi. Hanya saja, kenaikan harga saat ini diakui tergolong tinggi.

"Kalau di luar Lebaran, naik turunnya harga cabai sudah biasa. Tergantung ada barangnya atau tidak. Nah yang terjadi sekarang mungkin barangnya sulit sehingga mempengaruhi harga,” ujarnya.

Berita Rekomendasi

Menanggapi kenaikan harga cabai ini, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Semarang Urip Triyoga memprediksi kenaikan harga yang terjadi saat ini karena produksi cabai dari wilayah penghasil mulai turun.

Kondisi ini berbeda pada saat Lebaran lalu, dimana ketersediaan cabai cukup melimpah lantaran pasokan dari wilayah lain juga cukup banyak.

"Saat ini untuk cabai beberapa tempat, hampir di semua daerah menurun area tanamnya. Belum lagi karena faktor kemarau. Sehingga kalau daerah pemasok tidak melakukan penanaman otomatis suplai juga akan berkurang. Mungkin ini yang membuat harganya naik," kata Urip.(Kontributor Ungaran, Syahrul Munir)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas